05 November 2008

Mereka yang berpikir positif selalu menggunakan bahasa positif


Apa yang kita pikirkan sangat mempengaruhi perkataan dan tindakan kita.
Jika yang kita pikirkan adalah hal-hal yang negative maka perkataan dan tindakan kitapun akan mempengaruhinya. Karena setiap ucapan yang keluar atau tindakan yang dilakukan selalu direstui oleh pikiran kita terlebih dahulu.

Mereka yang selalu berpikir negative tentang diri mereka, tentang situasi atau keadaan yang terjadi di sekeling mereka atau tentang orang lain cenderung menggunakan bahasa-bahasa yang negative baik itu yang mereka ucapkan tentang dan kepada diri mereka sendiri ataupun tentang dan kepada orang lain.
Misalkan mereka yang selalu berpikir bahwa mereka tidak lebih baik dari orang lain, tidak punya kemampuan yang baik, tidak punya bentuk fisik yang baik, tidak punya intelektual yang baik cenderung akan menggunakan kata-kata yang negative atau yang merendahkan diri mereka sendiri. Seperti ini, memang saya ini jelek, saya ini tidak pintar, saya ini bodoh, saya ini anak kampungan, saya ini miskin, saya tidak bisa, itu mustahil saya bisa melakukannya dll. Jika kata-kata ini yang sering kali kita ucapkan atas diri kita maka kita sedang mengutuki diri kita sendiri.
Sahabat siapapaun anda, dari mana anda berasal, seperti apa orang tua anda, bagaimana kelas social atau intelektual anda di mata TUhan anda dan saya adalah ciptakaan yang terbaik dari semua ciptaan-Nya di bumi ini. Anda dan saya telah diciptakan dengan potensi dan kemampuan yang luar biasa. Itu sebabnya tidak ada satupun atau apapun yang dapat membuat kita menjadi orang yang tidak berguna selain diri kita sendiri, pada saat kita mulai memandang rendah diri kita. Jangan pernah mengucapkan kata-kata yang negative tentang diri anda yang justru anda sedang menghancurkan potensi anda sendiri.

Bagaimana kita memandang diri kita sangat mempengaruhi bagaimana kita memandang orang lain. Itu sebabnya kalau kita mau jujur dengan diri kita terkadang begitu banyak masalah yang terjadi antara kita dengan sesama kita atau dengan orang-orang terdekat kita justru penyebabnya adalah dari diri kita karena kita terlalu memandang negative diri kita sehingga pada akhirnya itu mempengaruhi cara kita memandang atau menilai orang lain. Jika anda memikirkan negative tentang diri anda maka siapapun di sekeliling anda pasti akan negative juga.

Ingat “Apa yang anda ucapkan itulah yang anda dapatkan”. Tidaklah mengherankan jika anda gagal, anda minder, rendah diri, tidak maksimal dengan kemampuan atau potensi anda dsb, itu dikarekan anda selalu menilai dan mengucapkan yang negative tentang diri anda.

Begitu juga saat kita menghadapi situasi sulit di sekeling kita. Kita telah belajar bahwa bukan besar kecilnya persoalan yang membuat kita kalah atau tertekan tetapi cara kita menanggapi atau meresponi persoalan tersebutlah yang mempengaruhinya.
Jika anda menghadapi situasi sulit, anda kemudian mulai memikirkan negative tentang persoalan yang sedang anda hadapi maka perkataan yang keluar dari mulut anda adalah perkataan-perkataan bernadakan pesimis, seperti: masalah ini terlalu berat, tidak ada yang bisa saya selesaikan, itu mustahil, saya tidak dapat mengatasinya, habislah saya, saya pasti gagal dll. Maka hasilnya adalah masalah-massalah tersebut tidak akan pernah terselesaikan dan selalu mustahil bagi anda untuk menyelesaikannya.
Yang perlu kita lakukan adalah pikirkan sebaliknya sehingga perkataan yang keluar adalah kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," saya mampu mengatasinya, saya pasti berhasil, saya pasti dapat bangkit dari kegagalan dan keterpurukan ini"

Begitu pula dengan hubungan anda dengan orang lain, saat anda memandang orang lain positif dan tidak berprasangka buruk tentang orang itu maka hal tersebut akan menolong anda untuk tidak menjelekannya kepada setiap orang yang anda temui.
Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :
“Pasti gagal;
saya tidak mungkin berhasil
Mustahil bagi saya untuk melakukannya
Kami belum pernah melakukannya;
Kami tak sanggup melakukannya;
Saya belum siap melakukannya;
Itu bukan tanggung jawab kami; dan sebagainya”.

Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan. Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !
Buang jauh-jauh hal-hal negatif; juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !
Biasakan berbicara dengan kata-kata yang membangkitkan rasa gembira dan sikap positif. Kata-kata bisa mempengaruhi emosi dan sikap Anda, sehingga situasi ini bisa memacu semangat Anda setiap hari.

Tidak ada komentar: