16 Oktober 2009

TUHAN AKAN MELAKUKAN KEPADA ANDA TEPAT SEPERTI APA YANG ANDA UCAPKAN


Pernahkah anda membayangkan mengapa mulut kita diciptakan di depan dan bukan di belakang kepala kita. Seorang pembicara di sebuah seminar yang saya ikuti pernah mengatakan bahwa, Allah menciptakan mulut kita di depan agar pada saat kita mengucapkan sesuatu kita akan berjalan maju untuk memenuhi apa yang kita ucapkan. Allah tidak menciptakan mulut di belakang kepala kita agar kita tidak mengucapkan hal2 yang membawa kita ke masa lalu kita dan membuat kita gagal. Ia Ingin kita mengucapkan mengenai masa depan dan hal-hal yang luar biasa bagi kita karena untuk itulah kita telah diciptakan.

Dalam artikel-artikel sebelumnya kita telah membaca bahwa apa yang kita ucapkan itu yang akan kita dapatkan dalam hidup, hal tersebut menegaskan bahwa betapa berkuasanya mulut kita. Itu sebabnya kita perlu berhati-hati terhadap apa yang kita ucapkan pada diri kita, kepada pasangan kita dan kepada anak-anak kita.
Dalam perenungan saya beberapa hari belakangan ini membawa saya kepada 2 bagian ayat dalam ALkitab yang sangat menegur dan meyakinkan saya akan kebenaran ini (apa yang kita ucapkan itu yang akan kita terima) yaitu dalam Bilangan 14:28;
“Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. (NLT) Now tell them this: 'As surely as I live, I will do to you the very things I heard you say. I, the LORD, have spoken!”

Dalam konteks cerita tersebut, Allah melakukan kepada kesepuluh pengintai dan seluruh keturunannnya yang telah menyampaikan kabar busuk kepada seluruh Israel persis seperti apa yang mereka ucapkan. (Bilangan 13:28-29; 32-33 bdkn Bilangan 14: 29-30)
Berbeda dengan Kaleb dan Yosua serta seluruh keturunan mereka, Tuhan juga melakukan kepada mereka tepat sesuai dengan apa yang mereka katakan dihadapan Tuhan (Bilangan 13:30; 14:6-9 bdkn Bilangan 14:24, 30b, 38)

Ayat yang lain adalah Markus 11:23,
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”
Apa yang kita ucapkan itulah yang akan terjadi atau itulah yang akan kita dapatkan dalam hidup kita.

Jadi sahabat, Berhati-hatilah dengan apa yang anda ucapkan karena apa yang anda ucapkan itu yang akan terjadi bagi anda dan apa yang anda ucapkan dihadapan Tuhan itulah yang akan Tuhan lakukan bagi anda.
Namun saya juga mendorong anda setiap hari untuk mengucapkan hal-hal yang luar biasa bagi diri anda dan kehidupan anda.

Saya mendorong anda untuk melakukan beberapa hal sederhana di bawah ini dengan baik setiap hari:
1. Catatlah paling sedikit 3 hal yang luar biasa tentang diri anda dan ucapkan itu setiap hari.
2. Catatlah paling sedikit 3 impian terbesar anda untuk diri anda dan ucapkanlah itu setiap hari.
3. Catatlah paling sedikit 3 impian terbesar anda untuk keluarga dan anak-anak anda (masa depan mereka) dan ucapkan itu setiap hari.
4. Catatlah paling sedikit 3 impian terbesar anda untuk pelayanan, pekerjaan dan keuangan anda dan ucapkan itu setiap hari.

Lakukanlah itu setiap hari dengan landasan bahwa ” apa yang anda ucapkan itu yang akan terjadi bagi anda dan apa yang anda ucapkan dihadapan Tuhan itulah yang akan Tuhan lakukan bagi anda.”

12 Oktober 2009

BERHATI-HATILAH DENGAN PERKATAAN YANG ANDA UCAPKAN BAGI ANAK-ANAK ANDA


Pada tahun 1923 di Jerman Barat dirayakan misa pertama pada saat menjelang Natal, malam itu seorang anak dengan gemetar karena ini adalah saat pertama kalinya ia berdiri disebuah altar gereja membawa sebuah nampan yang berisikan secawan anggur dan beberapa roti ragi. Tiba-tiba tanpa disengaja sang anak tersandung sembulan karpet yang tidak rata di pijakan kakinya yang menyebabkan seluruh isi nampan yang dibawanya jatuh berantakan!!.
Sang Pastor yang pada saat itu melihat kejadian tersebut sangatlah marah dan menampar si anak sambil berkata, "Pergi!!! dan jangan kembali lagi!!! Kamu memang anak Bodoh!!!."
20 tahun kemudian si anak menjadi seorang Tito, sebutan untuk seorang pemimpin komunis yang sangat bengis di Jerman Timur.
Pada tahun 1931 di daerah Berlin Utara seluruh masyarakat merayakan malam Natalnya yang dingin, dari pintu altar berjalan seorang anak yang baru pertama kali membawakan sebuah lilin dan secawan anggur pada nampannya, dengan gemetar ia melaju perlahan namun tiba-tiba tangannya menjadi begitu licin karena keringat, tiba-tiba saja nampan itu jatuh dan seluruh isinya berhamburan.
Seorang pastor yang memimpin misa itu menghampiri sang anak dan berkata, "Aku mengerti ini adalah saat pertama bagimu untuk membawakan perjamuan misa seperti ini, aku percaya satu saat nanti kau akan menjadi seorang Pemimpin pastor."
20 tahun kemudian sang anak menjadi seorang pemimpin pastoral yang amat dihormati di Vatican.

Saya telah beberapa kali bertemu dan mengkonseling beberapa anak muda yang punya kepahitan, sakit hati dan dendam kepada orang tuanya terutama ayahnya karena kata-kata yang diucapkan oleh ayah mereka. Hal itu tidak pernah mereka lupa, dan kepahitan karena kata-kata itu sangat mempengeruhi mereka menjadi pribadi yang brutal dan keras. Mereka sering dikatakan bodoh, anak kurang ajar, anak nakal, anak setan, anak sialan, anak pungut, anak tuyul, papa menyesal punya anak seperti kamu, kamu tidak seperti adik/kakakmu atau anak tetangga sebelah, dia lebih pintar dari kamu dsb.
Seringkali sebagai orang tua karena kita kesal dengan tingkah laku anak-anak kita, begitu mudah kita mengucapkan kata-kata negatif tersebut. Kita tidak menyadari dampak dari kata-kata yang kita ucapkan kepada anak-anak kita sehingga menjadikan mereka anak-anak yang bodoh, anak yang nakal yang bertingkah seperti setan dsb. Memang kita tidak mengharapkan mereka menjadi seperti itu tetapi kata-kata yang kita ucapkanlah yang menjadikan mereka. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang anda ucapkan karena kata-kata anda sangatlah berkuasa. Biasakanlah untuk memberikan kata-kata pujian, dorongan, yang membangun, kata-kata yang penuh cinta kepada anak-anak anda dan hal ini tidak memerlukan biaya yang mahal, anda tinggal membiasakan diri untuk mengatakannya setiap hari kepada orang-orang yang anda cintai, terutama anak-anak anda. Sehingga mereka bertumbuh dengan rasa cinta dan kasih sayang dan pada gilirannya mereka akan melakukan hal yang sama kepada anak-anak mereka nantinya. Akhirnya kita sedang menghasilkan generasi-generasi yang luar biasa hidupnya.
Sahabat sebagai orang tua, perkataanmu hari ini dapat menentukan sikap anak anda di hari esok. Jagalah perkataanmu, karena perkataan itu penuh dengan kuasa.
Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan selalu mengucapkan kata-kata positif kepada anak-anak anda.

10 Oktober 2009

BERHATI-HATILAH DENGAN PERKATAAN YANG ANDA UCAPKAN BAGI PASANGAN ANDA


Suatu hari seorang murid bertanya kepada gurunya; “Mengapa ketika orangtua saya sedang bertengkar, mereka selalu berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”
Dengan penuh hikmat sang guru kemudian menjawab; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara ke duanyapun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi. “Sebaliknya, ketika dua orang saling jatuh cinta, sekalipun mereka berbicara dengan suara yang begitu halus dan kecil, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
Dalam sebuah pernikahan, pertengkaran tidak bisa dihindari, pasti akan ada dalam setiap pernikahan karena kita menikah dengan orang yang tidak sempurna yang punya kelemahan sama seperti kita juga.
Namun seringkali terjadi dalam pertengkaran cenderung kita saling melukai pasangan kita dengan kata-kata yang negative yang menyakitkan. Kamu memang suami kurang ajar, saya menyesal menikah dengan kamu, dll. Bahkan sukunya ikut di bawa-bawa, dasar jawa kamu, dasar timor kamu dlsb. Yang pasti terkadang dalam pertengkaran apalagi karena sakit hati masing-masing pasangan seperti berlomba-lomba mengucapkan kata-kata yang menyakitkan satu dengan yang lain, menghina, mempermalukan, mengolok, melecehkan dlsb. Jika perkatan-perkataan seperti itu yang kita ucapkan maka kita sedang menghancurkan pernikahan kita. Kita sedang tidak menyelesaikan masalahnya tetapi kita semakin memperumit dan menambah sakit hati satu dengan yang lain. Bukankah kata-kata yang melukai itu dampaknya lebih parah daripada sebuah pukulan.
Selagi anda sedang dalam pertengkaran dengan pasangan anda berhentilah mengucapkan kata-kata yang negative tetapi belajarlah untuk mengucapkan kata-kata yang justru membangun dan mendorong satu dengan yang lain. Bukankah pada waktu kita menikah dengan pasangan kita kita telah menjadi satu dengan dia. Jika kita menyakiti hatinya dengan kata-kata kita bukankah kita juga merasa sakit?
Sebaliknya berikanlah Pujian sebab pujian adalah alat yang paling ampuh yang dapat Anda pergunakan untuk memuaskan ego seseorang dan membuatnya merasa penting. Sebaliknya, celaan bersifat merusak. Celaan menghancurkan orang. Celaan menciptakan musuh. Celaan merusak persahabatan. Celaan menghancurkan kasih sayang dan perkawinan. Sungguh, tidak ada bukti bahwa celaan berharga bagi orang.
Maka jika Anda menginginkan hubungan yang rukun dan hangat dengan pasangan Anda, jangan mencela. Sebaliknya, berikan pujian. Pujian menciptakan energi. Pujian membuat orang bekerja lebih keras, lebih efektif, dan lebih antusias, karena pujian membuat orang merasa bangga pada dirinya sendiri dan pada apa yang telah dia lakukan.
Katakan saja pada pasangan Anda, "Aku bangga padamu, Aku mengasihimu, Engkau adalah istri/suami terbaik yang diberikan Tuhan." Ini ungkapan yang sakti, sebab jika mendengarnya, pasangan anda akan mengerjakan apapun yang Anda inginkan.
Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan selalu mengucapkan kata2 positif dan pujian kepada pasangan anda.

09 Oktober 2009

BERHATI-HATILAH DENGAN PERKATAAN YANG ANDA UCAPKAN BAGI DIRI ANDA.


Markus 11:23 (MKJV), For truly I say to you that whoever shall say to this mountain, Be moved and be cast into the sea, and shall not doubt in his heart, but shall believe that what he said shall occur, he shall have whatever he said.

Terkadang dalam kehidupan ini dengan banyaknya kesulitan yang sering kita hadapi, sangat mudah bagi kita untuk mengucapkan kata-kata yang isinya pengeluhan dan bahkan lebih parahnya lagi mengutuki diri sendiri.
Kita mengeluh dengan mengatakan, hidup saya ini susah, lebih susah dari orang lain, saya tidak mungkin jadi orang sukses, saya tidak mungkin berhasil, saya tidak mungkin dapat jodoh, saya tidak mungkin bisa memiliki masa depan yang lebih baik, saya memang ditakdirkan untuk hidup susah, susah dan susah. Jangan heran jika pada akhirnya yang anda dapati dalam kehidupan anda adalah anda susah, anda sengsara, anda tidak berhasil dll. Karena itulah yang anda katakan kepada diri anda dalam pengeluhan anda (YOU REAP WHAT YOU SOW). Sehingga anda menerima hasil, dari perkataan anda sendiri untuk hidup anda. Berhentilah mengucapkan kata-kata negative bagi diri anda, semangatilah dan doronglah diri anda dengan kata-kata yang positif. Sebab anda diciptakan luar biasa oleh Tuhan dengan kemampuan dan potensi yang luar biasa. Janganlah berusaha membandingkan diri anda dengan orang lain supaya jangan anda mulai berkata bahwa anda tidak lebih baik dari mereka.
Citra diri seseorang akan terbentuk dari banyak faktor. Namun demikian, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi citra diri seseorang adalah lewat perkataan. Mengetahui kebenaran ini, hendaknya kita mulai berhati-hati dengan apa yang kita katakan. Berpikirlah sepuluh kali atau bahkan seratus kali sebelum kita mengucapkan sesuatu. Jangan pernah mengucapkan sesuatu sampai kita yakin bahwa bahwa apa yang kita katakan adalah sesuatu yang bersifat membangun dan positif.
Jika selama ini anda sering mengatakan kepada diri anda ”I am NOBODY” ubahlah dengan mengatakan sebaliknya ”I am SOMEBODY”. Saya istimewa, saya luar biasa, saya diciptakan dahsyat oleh Tuhan, saya dapat melakukan perkara besar bersama dengan Allah, saya adalah keturunan yang diberkati, saya memiliki masa depan yang lebih baik, saya memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa, saya pasti berhasil, dll. Kiranya kata-kata seperti itulah yang kita ucapkan kepada diri kita setiap hari, agar kita menuainya juga bagi diri kita.
Ingat!! Apa yang kita ucapkan kita akan memilikinya dalam hidup kita (……he shall have whatever he said, Markus 11:23)

Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan berhati-hati mengucapkan sesuatu terhadap diri anda sendiri.

"Kata-kata adalah senjata potensial yang menyebabkan segalanya, baik atau buruk". -Manly Hall

08 Oktober 2009

KITA AKAN MENUAI SETIAP PERKATAAN YANG KITA TABUR SETIAP HARI


I Petrus 3:10, (NLT) For the Scriptures say, "If you want to enjoy life and see many happy days, keep your tongue from speaking evil and your lips from telling lies.”

Benarlah Pepatah yang mengatakan mulutmu adalah harimaumu. Kita akan memakan hasil dari apa yang kita ucapkan. Kata-kata yang keluar dari mulut kita ibarat harimau: sangat berkuasa.
Amsal salomopun mengatakan hal yang sama; Ams.18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya (NLT) The tongue can bring death or life; those who love to talk will reap the consequences. Amsal 18:7 Ucapan orang bodoh menghancurkan dirinya; ia terjerat oleh kata-katanya.
Apa yang kita ucapkan itulah yang kita peroleh. Ingatlah, apa yang Anda miliki di dalam hidup Anda adalah hasil dari apa yang telah Anda ucapkan. Untuk mengarahkan hidup Anda pada arah yang berbeda, dari kematian kepada hidup, kesakitan kepada kesehatan, kegagalan kepada keberhasilan Anda harus memperhatikan kata-kata Anda.
Pilihlah mulai hari ini untuk menabur Perkataan yang positif, Perkataan yang jujur, Perkataan yang sopan dan berisi, Perkataan yang membangun dan Perkataan-perkatan iman karena anda akan menuainya untuk hidup anda. Berkomitmenlah setiap hari untuk menjaga perkataan yang keluar dari mulut anda baik kepada diri anda, pasangan anda, anak-anak anda, sahabat anda, pekerjaan anda, pelayanan anda dll.
Amsal 15:23, (NLT) Everyone enjoys a fitting reply; it is wonderful to say the right thing at the right time!
Efesus 4:29, (NLT) … Let everything you say be good and helpful, so that your words will be an encouragement to those who hear them.

If the word has the potency to revive and make us free, it has also the power to blind, imprison, and destroy.” Ralph Ellison.

Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan berusaha menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut anda bagi diri anda sendiri.

07 Oktober 2009

Perubahan dimulai dari diri sendiri

Suatu hari ada seorang wanita datang kepada Tuhan untuk berdoa bagi perkawinannya. Sudah sepuluh tahun ia menikah dan ia begitu frustasi menghadapi suaminya yang menurutnya tidak pernah mau berubah. Ia sudah berusaha dengan bebrbagai macam cara tetapi hasilnya tetap nihil, tetap tak ada perubahan dan perbaikan. Suatu kali ada seorang temannya yang menyarankan dia untuk berdoa kepada Tuhan untuk suaminya, siapa tahu Tuhan mengabulkan permohonannya dan mengubahkan suaminya menjadi seperti yang ia inginkan. Ia kemudian menyampaikan permohonan doanya kepada Tuhan dan inilah doanya:

Ya Tuhan, sudah 10 tahun saya menikah dengan suaminya saya. Setiap kali setelah kami menyelsaikan persoalan yang terjadi dia antara kami, ia selalu berjanji untuk berubah namun. Janji tinggal janji dan semua hanyalah mimpi belaka. Itu sebabnya hari ini saya berdoa bagi suami saya:
Lindungi dia Tuhan,
Selamatkan dia Tuhan,
Ingatkan dia Tuhan,
Perbarui dia Tuhan,
Bentuklah dia Tuhan,
Ubahlah dia Tuhan,
Ubahlah dia sekarang.

Beberapa saat kemudian Tuhan meresponi dan menjawab doanya:
AnakKu, engkau harus mengubah doamu.
Itu adalah kunci untuk membuat perkawinanmu lebih baik …

Wanita:
Mengapa harus aku Tuhan?
dan mengapa Bukan dia?

Tuhan:
Bila engkau mengasihi dia, kamu perlu mengubah doamu …

Wanita:
Baik Tuhan. Saya akan berusaha keras. Inilah doaku:
“Ubahlah aku Tuhan!”

Didalam dunia ini semua pasti berubah, saya, anda, lingkungan, bisnis, negara, semua tiada yang akan luput dari suatu perubahan. Perubahan bisa terjadi secara alami atau direncanakan. Perubahan tak bisa ditolak, Siapapun yang menolak akan semakin tertinggal. Waktu adalah faktor yang dapat merubah kita, Waktu adalah berbanding lurus dengan proses perubahan , tiap detiknya merupakan hal yang berbeda yg berlaku pada setiap hal. Tidak dapat dipungkiri, semuanya akan berubah.. baik bentuk, sifat, perilaku, rasa, semuanya adalah hal yang akan berbeda dari waktu ke waktu.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa banyak orang tidak mau takut berubah?
 karena perubahan tidak selalu mengenakkan. Anda akan mengetahui langsung hal ini dengan sebuah latihan kecil. Cobalah untuk menuliskan nama Anda dengan menggunakan tangan yang tidak biasanya Anda gunakan. Misalnya jika Anda biasa menggunakan tangan kanan, sekarang gunakan tangan kiri. Tentu sangat tidak nyaman.
 perubahan adalah sebuah proses yang penuh pengorbanan. Untuk itu diperlukan waktu, ketekunan dan kesabaran. Bukan sesuatu yang instant! Terkadang baru bertahun-tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan.
 perubahan bisa menjadi sumber konflik baru. Ini lazim terjadi dalam sebuah organisasi yang mengadakan perubahan besar-besaran (misalnya restrukrurisasi) yang pada akhirnya berdampak pada berbagai segi kehidupan organisasi. Misalnya PHK (pemutusan hubungan kerja) atau ketidakpuasan akibat mutasi kerja.

Pada dasarnya segala sesuati pasti akan berubah dan setiap kita mengharapkan terjadinya sebuah perubahan baik dalam rumah tangga, suami, istri dan anak-anak berubah hidupnya. Dalam pekerjaan atau usaha dll. Namun masalahnya Banyak diantara kita yang menginginkan perubahan namun kita lebih suka menghaapkan perubahan itu terjadi pada orang lain dan bukan pada kita karena resiko2 yang telah dijelaskan sebelumnya. Itu sebabnya enggan bagi kita untuk mau berubah kita lebih suka melihat dan mengharapkan orang lain berubah. Daripada saya yang berubah, istri atau suami saya yang harus berubah. Daripada saya yang berubah, anak-anak sayalah yang harus berubah. Dengan demikian tidaklah mengeherankan jika kita tetap terus mengalami masalah yang sama setiap waktu karena kita terlalu egois dengan diri kita.

Belajar dari cerita di atas, maka perubahan yang paling efektif adalah tidak mengaharpkan orang lain berubah tetapi kita sendiri mulai mengambil tindakan untuk berubah lebih dahulu dan membiarkan orang lain melihat perubahan yang terjadi dalam hidup kita, sehingga hal tersebut membawa pengaruh positif untuk mengubah kehidupan mereka.
Suatu kali saya bertanya kepada seorang anak smp yang sedang merokok. Dik, dari mana kamu belajar merokok, jawabnya dari ayahnya. Kemudian saya bertanya lagi, tapi apakah ayahmu pernah melarang kamu untuk tidak merokok. Anak itu menjawab, sering sekali. Tetapi karena saya selalu melihat ayah merokok ya saya juga ikut merokok.
Terkada kita sebagai orang tua melarang anak-anak kita untuk melakukan sesuatu. Misalnya, Nak supaya jadi anak yang baik, kamu tidak boleh berbohong, kamu harus jujur, namun waktu ada orang yang kita tidak suka bertamu ke rumah kita titip pesan pada anak kita, budi, nanti kalo pak bondan tanya papa, bilang papa nda ada ya. Bukankah kita sedang tidak mengajarkan yang baik?

Peruabahan yang efektif adalah selalu Dimulai dari diri sendiri, maka kita dapat membuat kehidupan macam apa yang hendak diwujudkan. Dimulai dari sendiri, kita dapat menentukan kebahagiaan yang kita rasakan, atau kesengsaraan yang kita cari. Dimulai dari diri sendiri, perubahan itu akan meluas kesekitar, ke suasana rumah tangga, ke lingkungan masyarakat, ke tempat kerja, bahkan membangun kehidupan sebuah bangsa.

Karena itu, seorang suami atau isteri tidak sepatutnya menggantungkan keharmonisan rumah tangganya kepada sesuatu diluar dirinya. Mulailah berusaha untuk menjadi suami yang baik. Dan konsistenlah, niscaya sang isteri dan anak-anak pun akan berubah. Selalu melihat ke dalam diri, itulah sikap mental positif yang harus kita miliki. Sikap mental inilah yang akan menjadi kekuatan untuk merubah dan memperbaiki.

Mahatma Gandhi pernah mengatakan "You must be the change you want to see in the world." - Anda sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang Anda inginkan terjadi dalam dunia ini. Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Janganlah mengharapkan perubahan dari dunia luar. Janganlah menunda perubahan diri hingga dunia berubah. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah. Diri kita saja yang tidak ikut berubah.