07 Oktober 2009

Perubahan dimulai dari diri sendiri

Suatu hari ada seorang wanita datang kepada Tuhan untuk berdoa bagi perkawinannya. Sudah sepuluh tahun ia menikah dan ia begitu frustasi menghadapi suaminya yang menurutnya tidak pernah mau berubah. Ia sudah berusaha dengan bebrbagai macam cara tetapi hasilnya tetap nihil, tetap tak ada perubahan dan perbaikan. Suatu kali ada seorang temannya yang menyarankan dia untuk berdoa kepada Tuhan untuk suaminya, siapa tahu Tuhan mengabulkan permohonannya dan mengubahkan suaminya menjadi seperti yang ia inginkan. Ia kemudian menyampaikan permohonan doanya kepada Tuhan dan inilah doanya:

Ya Tuhan, sudah 10 tahun saya menikah dengan suaminya saya. Setiap kali setelah kami menyelsaikan persoalan yang terjadi dia antara kami, ia selalu berjanji untuk berubah namun. Janji tinggal janji dan semua hanyalah mimpi belaka. Itu sebabnya hari ini saya berdoa bagi suami saya:
Lindungi dia Tuhan,
Selamatkan dia Tuhan,
Ingatkan dia Tuhan,
Perbarui dia Tuhan,
Bentuklah dia Tuhan,
Ubahlah dia Tuhan,
Ubahlah dia sekarang.

Beberapa saat kemudian Tuhan meresponi dan menjawab doanya:
AnakKu, engkau harus mengubah doamu.
Itu adalah kunci untuk membuat perkawinanmu lebih baik …

Wanita:
Mengapa harus aku Tuhan?
dan mengapa Bukan dia?

Tuhan:
Bila engkau mengasihi dia, kamu perlu mengubah doamu …

Wanita:
Baik Tuhan. Saya akan berusaha keras. Inilah doaku:
“Ubahlah aku Tuhan!”

Didalam dunia ini semua pasti berubah, saya, anda, lingkungan, bisnis, negara, semua tiada yang akan luput dari suatu perubahan. Perubahan bisa terjadi secara alami atau direncanakan. Perubahan tak bisa ditolak, Siapapun yang menolak akan semakin tertinggal. Waktu adalah faktor yang dapat merubah kita, Waktu adalah berbanding lurus dengan proses perubahan , tiap detiknya merupakan hal yang berbeda yg berlaku pada setiap hal. Tidak dapat dipungkiri, semuanya akan berubah.. baik bentuk, sifat, perilaku, rasa, semuanya adalah hal yang akan berbeda dari waktu ke waktu.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa banyak orang tidak mau takut berubah?
 karena perubahan tidak selalu mengenakkan. Anda akan mengetahui langsung hal ini dengan sebuah latihan kecil. Cobalah untuk menuliskan nama Anda dengan menggunakan tangan yang tidak biasanya Anda gunakan. Misalnya jika Anda biasa menggunakan tangan kanan, sekarang gunakan tangan kiri. Tentu sangat tidak nyaman.
 perubahan adalah sebuah proses yang penuh pengorbanan. Untuk itu diperlukan waktu, ketekunan dan kesabaran. Bukan sesuatu yang instant! Terkadang baru bertahun-tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan.
 perubahan bisa menjadi sumber konflik baru. Ini lazim terjadi dalam sebuah organisasi yang mengadakan perubahan besar-besaran (misalnya restrukrurisasi) yang pada akhirnya berdampak pada berbagai segi kehidupan organisasi. Misalnya PHK (pemutusan hubungan kerja) atau ketidakpuasan akibat mutasi kerja.

Pada dasarnya segala sesuati pasti akan berubah dan setiap kita mengharapkan terjadinya sebuah perubahan baik dalam rumah tangga, suami, istri dan anak-anak berubah hidupnya. Dalam pekerjaan atau usaha dll. Namun masalahnya Banyak diantara kita yang menginginkan perubahan namun kita lebih suka menghaapkan perubahan itu terjadi pada orang lain dan bukan pada kita karena resiko2 yang telah dijelaskan sebelumnya. Itu sebabnya enggan bagi kita untuk mau berubah kita lebih suka melihat dan mengharapkan orang lain berubah. Daripada saya yang berubah, istri atau suami saya yang harus berubah. Daripada saya yang berubah, anak-anak sayalah yang harus berubah. Dengan demikian tidaklah mengeherankan jika kita tetap terus mengalami masalah yang sama setiap waktu karena kita terlalu egois dengan diri kita.

Belajar dari cerita di atas, maka perubahan yang paling efektif adalah tidak mengaharpkan orang lain berubah tetapi kita sendiri mulai mengambil tindakan untuk berubah lebih dahulu dan membiarkan orang lain melihat perubahan yang terjadi dalam hidup kita, sehingga hal tersebut membawa pengaruh positif untuk mengubah kehidupan mereka.
Suatu kali saya bertanya kepada seorang anak smp yang sedang merokok. Dik, dari mana kamu belajar merokok, jawabnya dari ayahnya. Kemudian saya bertanya lagi, tapi apakah ayahmu pernah melarang kamu untuk tidak merokok. Anak itu menjawab, sering sekali. Tetapi karena saya selalu melihat ayah merokok ya saya juga ikut merokok.
Terkada kita sebagai orang tua melarang anak-anak kita untuk melakukan sesuatu. Misalnya, Nak supaya jadi anak yang baik, kamu tidak boleh berbohong, kamu harus jujur, namun waktu ada orang yang kita tidak suka bertamu ke rumah kita titip pesan pada anak kita, budi, nanti kalo pak bondan tanya papa, bilang papa nda ada ya. Bukankah kita sedang tidak mengajarkan yang baik?

Peruabahan yang efektif adalah selalu Dimulai dari diri sendiri, maka kita dapat membuat kehidupan macam apa yang hendak diwujudkan. Dimulai dari sendiri, kita dapat menentukan kebahagiaan yang kita rasakan, atau kesengsaraan yang kita cari. Dimulai dari diri sendiri, perubahan itu akan meluas kesekitar, ke suasana rumah tangga, ke lingkungan masyarakat, ke tempat kerja, bahkan membangun kehidupan sebuah bangsa.

Karena itu, seorang suami atau isteri tidak sepatutnya menggantungkan keharmonisan rumah tangganya kepada sesuatu diluar dirinya. Mulailah berusaha untuk menjadi suami yang baik. Dan konsistenlah, niscaya sang isteri dan anak-anak pun akan berubah. Selalu melihat ke dalam diri, itulah sikap mental positif yang harus kita miliki. Sikap mental inilah yang akan menjadi kekuatan untuk merubah dan memperbaiki.

Mahatma Gandhi pernah mengatakan "You must be the change you want to see in the world." - Anda sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang Anda inginkan terjadi dalam dunia ini. Perubahan mesti dimulai dari diri sendiri. Janganlah mengharapkan perubahan dari dunia luar. Janganlah menunda perubahan diri hingga dunia berubah. Coba perhatikan, dunia ini senantiasa berubah. Diri kita saja yang tidak ikut berubah.

Tidak ada komentar: