10 Oktober 2009

BERHATI-HATILAH DENGAN PERKATAAN YANG ANDA UCAPKAN BAGI PASANGAN ANDA


Suatu hari seorang murid bertanya kepada gurunya; “Mengapa ketika orangtua saya sedang bertengkar, mereka selalu berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”
Dengan penuh hikmat sang guru kemudian menjawab; “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara ke duanyapun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi. “Sebaliknya, ketika dua orang saling jatuh cinta, sekalipun mereka berbicara dengan suara yang begitu halus dan kecil, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
Dalam sebuah pernikahan, pertengkaran tidak bisa dihindari, pasti akan ada dalam setiap pernikahan karena kita menikah dengan orang yang tidak sempurna yang punya kelemahan sama seperti kita juga.
Namun seringkali terjadi dalam pertengkaran cenderung kita saling melukai pasangan kita dengan kata-kata yang negative yang menyakitkan. Kamu memang suami kurang ajar, saya menyesal menikah dengan kamu, dll. Bahkan sukunya ikut di bawa-bawa, dasar jawa kamu, dasar timor kamu dlsb. Yang pasti terkadang dalam pertengkaran apalagi karena sakit hati masing-masing pasangan seperti berlomba-lomba mengucapkan kata-kata yang menyakitkan satu dengan yang lain, menghina, mempermalukan, mengolok, melecehkan dlsb. Jika perkatan-perkataan seperti itu yang kita ucapkan maka kita sedang menghancurkan pernikahan kita. Kita sedang tidak menyelesaikan masalahnya tetapi kita semakin memperumit dan menambah sakit hati satu dengan yang lain. Bukankah kata-kata yang melukai itu dampaknya lebih parah daripada sebuah pukulan.
Selagi anda sedang dalam pertengkaran dengan pasangan anda berhentilah mengucapkan kata-kata yang negative tetapi belajarlah untuk mengucapkan kata-kata yang justru membangun dan mendorong satu dengan yang lain. Bukankah pada waktu kita menikah dengan pasangan kita kita telah menjadi satu dengan dia. Jika kita menyakiti hatinya dengan kata-kata kita bukankah kita juga merasa sakit?
Sebaliknya berikanlah Pujian sebab pujian adalah alat yang paling ampuh yang dapat Anda pergunakan untuk memuaskan ego seseorang dan membuatnya merasa penting. Sebaliknya, celaan bersifat merusak. Celaan menghancurkan orang. Celaan menciptakan musuh. Celaan merusak persahabatan. Celaan menghancurkan kasih sayang dan perkawinan. Sungguh, tidak ada bukti bahwa celaan berharga bagi orang.
Maka jika Anda menginginkan hubungan yang rukun dan hangat dengan pasangan Anda, jangan mencela. Sebaliknya, berikan pujian. Pujian menciptakan energi. Pujian membuat orang bekerja lebih keras, lebih efektif, dan lebih antusias, karena pujian membuat orang merasa bangga pada dirinya sendiri dan pada apa yang telah dia lakukan.
Katakan saja pada pasangan Anda, "Aku bangga padamu, Aku mengasihimu, Engkau adalah istri/suami terbaik yang diberikan Tuhan." Ini ungkapan yang sakti, sebab jika mendengarnya, pasangan anda akan mengerjakan apapun yang Anda inginkan.
Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan selalu mengucapkan kata2 positif dan pujian kepada pasangan anda.

Tidak ada komentar: