15 Juli 2008

MENGASIHI DIRI SENDIRI

Di dalam kitab suci ada sebuah perintah yang mengharuskan umatnya untuk mengasihi Tuhan, “dengan sepenuh hatimu, dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37). Ini merupakan hukum yang tertinggi. Sedangkan tentang mengasihi sesama, KITA diberi alat pengukur yang berbeda tetapi sama persisnya: “cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri” (ayat 39). Polanya adalah Allah yang pertama, sesama nomor dua, dan diri anda sendiri terakhir. Perintah pertama dan kedua, polanya diambil dari kasih kita kepada diri kita sendiri. Mungkin saudara berpikir ini menjurus kepada kesombongan dan tinggi hati. Namun sebaliknya, mengasihi diri sendiri yang semestinya benar. Bagaimana mungkin kita bisa mengasihi sesama , jika kita belum mengasihi diri sendiri ??
(Jika anda tidak mengasihi diri anda sendiri dengan baik, anda juga tidak akan dapat mengasihi orang lain dengan baik.)
Baca selanjutnya............

Sebelum kamu mengeluh

Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda, Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih hidup!