27 Agustus 2010

DOSA TERBESAR DI DUNIA


Menurut anda kira-kira apa yang merupakan dosa terbesar di dunia?
Ternyata dosa terbesar di dunia adalah gagal menjadi seutuhnya seperti yang Tuhan kehendaki. Kekurangan energi terbesar saat ini adalah potensi yang tidak digunakan di dalam hidup manusia. Ada begitu banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka adalah pribadi-pribadi yang diciptakan luar biasa dengan kemampuan dan potensi yang luar biasa oleh sang Pencipta. Banyak orang yang mati dengan membawa kekayaan terbesar mereka yakni potensi dan kemampuan mereka yang tidak di maksimalkan.
Menurut survey rata-rata orang menggunakan hanya sekitar 10% dari potensinya.
TEMUKANLAH POTENSI anda, jangan seperti anak Elang yang dibesarkan ditengah-tengah anak ayam yang tidak menyadari potensinya. Dia puas hanya menjadi anak-anak ayam.
Ingatlah bahwa Anda dan bakat anda bukanlah suatu kebetulan. Anda istimewa dihadapan Tuhan. Anda memiliki sepatu ajaib yang tidak ada orang lain bisa mengenakannya selain anda. Di dalam diri anda ada potensi yang sangat besar yang menunggu untuk dikembangkan dan digunakan. Salah satu hari terbesar dalam hidup anda merupakan hari di saat mana anda menemukan potensi anda sendiri.
Senangkanlah hati sang Pencipta mu dengan menemukan Potensi anda dan berusaha untuk memaksimalkannya, sehingga berguna bagi diri anda dan bagi lingkungan anda.

26 Agustus 2010

KONFLIK


Konflik itu sama seperti pisau. Ditangan seorang ibu dapur pisau dapat digunakan untuk memasak namun ditangan perampok pisau dapat digunakan untuk membunuh. Bagi mereka yang negatif konflik justru dipandang sebagai sesuatu yang merusak dan menghancurkan hubungan serta membawa kepahitan yang mendalam namun bagi mereka yang positif justru konflik dipandang sebagai sebuah keuntungan karena melalui konflik dapat mempererat hubungan, dapat belajar memahami orang lain, belajar supaya tidak melakukan hal2 negatif yang dilakukan orang lain, belajar menjadi lebih sabar, belajar menjadi pribadi yang lebih mengasihi dan menjadi pribadi yang lebih baik. “ Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya”
Melalui konflik kita diasah menjadi pribadi yang lebih baik melalui orang-orang disekeliling kita. Jangan biarkan konflik membuat hidup anda terpuruk dan kehilangan sukacita dalam menjalani hari ini.
Have a great day, semoga anda menjalani hari ini dengan sukacita dan bahagia.

13 Agustus 2010

MENYEMANGATI DIRI SENDIRI


Seorang pemuda negro dengan wajah penuh kesedihan mendatangi Pendeta Robert H. Schuller. "Pak pendeta, semuanya kacau. Aku ini orang yang malang," katanya penuh keputusasaan. Dengan rasa penasaran pendiri gereja The Crystal Cathedral di California itu balik bertanya, "Loh, emangnya ada apa?" Spontan si negro menyahut, "Aku ini orang yang celaka. Aku terlahir sebagai seorang negro. Tidak mungkin aku bisa sukses dalam hidup ini. Aku memang dilahirkan untuk menjadi orang gagal seumur hidupku."
Sejenak Robert terdiam lalu ia berkata, "Saudaraku, saudara berasal dari keturunan mana?" Kembali si negro menjawab dengan nada putus asa. "Aku ini seorang keturunan negro. Nenek moyangku berasal dari Afrika. Kami adalah keturunan budak yang diangkut dengan kapal dari Afrika ke Amerika sini. Itulah sebabnya aku tidak mungkin sukses dalam hidupku," ujar si negro.
"Saudaraku, coba saudara renungkan kembali. Puluhan tahun lalu saat nenek moyang saudara datang ke sini tentu mereka menaiki kapal. Saat itu kapal-kapal yang ada belum secanggih sekarang. Teknologi pelayaranpun masih terbilang kuno. Tentu mereka menempuh perjalanan berbulan-bulan di atas kapal itu. Jika mereka tidak kuat, mereka akan mati di atas kapal. Tapi nenek moyang saudara tentu sangat kuat hingga dapat bertahan hidup hingga sampai ke Amerika ini. Saudara adalah keturunan orang kuat!" jelas Robert yang juga pakar possibility thinking itu.
Pemuda negro itu terdiam sembari merenungkan dalam-dalam pernyataan Robert. "Benar juga ya. Aku ini keturunan orang kuat. Kalau nenek moyangku lemah tentu aku tidak akan bisa ada sekarang ini," katanya membenarkan penjelasan Robert. "Saudara juga harus tahu, kalau nenek moyang saudara adalah para pekerja keras. Jika tidak, tentu mereka sudah mati sejak tiba di Amerika. Entah karena penindasan atau karena penyakit," lanjut Robert. Si negro kembali mengamini ucapan Robert. Perlahan namun pasti kepercayaan diri si negro mulai tumbuh. "Aku ini keturunan orang yang kuat dan pekerja keras."
Tahun-tahunpun berlalu. Suatu hari Robert kedatangan tamu seorang pemuda negro yang gagah dan berpakaian rapi. "Saudara, rasanya saya pernah bertemu saudara. Namun maaf, saya lupa," kata Robert. "Pak pendeta, sayalah pemuda negro yang putus asa saat saya datang ke Bapak beberapa tahun silam. Berkat motivasi bapak, sekarang saya bisa menjadi orang sukses. Saya kini seorang dokter. Terima kasih pak pendeta," kata si negro. Robert Schuller sangat terharu. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pernyataan-pernyataan yang diucapkan beberapa tahun silam telah berhasil merubah hidup seorang anak manusia.
Saya yakin bahwa setiap kita membutuhkan peneguhan dan motivasi dari orang-orang disekeliling kita. Kita membutuhkan penghiburan dan kata-kata yang menyemangati kita setiap hari. Belajar dari kisah diatas maka marilah sebagai orang tua kita terus menerus setiap hari membesarkan hati anak-anak kita dengan kalimat-kalimat yang memotiasi dan menenguhkan mereka bahwa sesuangguhnya mereka adalah anak-anak yang hebat, anak yang pintar, anak yang luar biasa, saya bangga dengan kamu, ayah bangga memiliki anak seperti kamu, maka kita akan melihat mereka akan bertumbuh sebagai anak-anak yang punya kpercayaan dan keyakinan diri yang luar biasa. Kata-kata positif yang kita ucapkan bak sebagai benih yang akan bertumbuh di dalam hidup mereka dan menjadikan mereka anak-anak yang positif dan istimewa.
Sebagai pribadi bukankah hati kita lebih berbahagia dan senang jika kita mendengarkan ada seseorang mengucapkan hal-hal yang positif tentang diri kita. Marilah kita perlakukan hala yang sama bagi diri kita dengan menjadi seorang cheer leader bagi diri kita sendiri. Tugas dari cheer leader adalah mereka memberi semangat kepada tim kesayanagan mereka yang sedang bertanding dengan meneriakan kata-kata yang membangkitkan semangat tim mereka. Itu sebabnya kita berusaha menjadi cheer leader bagi diri kita sendiri dengan mengucapkan hal-hal yang baik, yang indah yang menenguhkan, yang mmeberi semnangat, yang positif bagi diri kita sendiri. Anda akan menuai sendiri benih kata-kata yang anda ucapkan atas diri anda.

TERUSLAH BELAJAR


John, seorang penebang kayu telah lima tahun bekerja pada sebuah perusahaan kayu besar di daerahnya namun tidak pernah mendapatkan kenaikan upah. Perusahaan yang sama juga mempekerjakan Bill dan hanya dalam waktu setahun Bill telah memperoleh kenaikan upah. Hal ini menimbulkan rasa kesal dalam diri John.
John kemudian memutuskan untuk menghadap pimpinan perusahaan dan membicarakan masalah ini. Betapa kagetnya John ketika pimpinannya memberikan penjelasan mengapa gaji John masih sama seperti dulu. “Anda masih memotong kayu dalam jumlah yang sama seperti lima tahun yang lalu. Kami adalah perusahaan yang berorientasi pada hasil dan akan sangat senang menaikkan upah Anda jika Anda dapat meningkatkan produktivitas Anda.” John hanya bisa terdiam dan mengiyakan semua ucapan pimpinannya itu dalam hatinya.
Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, John membuat komitmen untuk bekerja lebih rajin. Keesokan harinya, ia berangkat lebih awal dan bekerja dengan lebih giat. Namun hasilnya tetap sama alias jumlah pohon yang ditebang tidak juga meningkat. John kemudian kembali ke pimpinannya untuk menceritakan kesulitannya. Pimpinan John lantas meminta John untuk bicara langsung dengan Bill. “Mungkin Bill punya rahasia atau kiat yang Anda dan saya tidak mengetahuinya,” jelas si pimpinan.
Dengan agak segan, John melangkahkan kaki menuju rumah Bill. Di luar dugaan, Bill menyambut John dengan sikap yang bersahabat. “Bill, apakah saya boleh mengetahui apa yang membuat Anda bisa menebang pohon dalam jumlah yang lebih banyak daripada saya?” tanya John. Sambil tersenyum, Bill menjawab : “Oh itu soal mudah. Setiap kali usai menebang pohon, saya beristirahat dua menit dan mengasah kapak saya. Kalau boleh saya tahu, kapan terakhir kali Pak John mengasah kapak anda?” Bagai peluru yang ditembakkan, pertanyaan Bill sungguh menghujam hati John. Ia pun sadar kalau ia tidak pernah meluangkan waktu untuk mengasah kapaknya sehingga kapaknya semakin hari semakin tumpul.

Kapak dalam cerita di atas bisa kita artikan sebagai pikiran, kemampuan atau potensi kita. Terlalu sering kita bekerja keras tanpa pernah punya waktu untuk melakukan evaluasi atas pekerjaan kita dan mempelajari pengetahuan, ketrampilan atau teknik-teknik baru untuk memperbaiki kinerja kita. Terlalu sering kita terlalu bangga atas prestasi masa lalu kita sehingga kita menjadi lupa diri dan enggan untuk terus belajar. Kita lupa untuk mengasah kembali kemampuan dan potensi yang kita miliki. Saya bisa mengumpamakan kemampuan kita sama seperti arang yang biasa dipakai untuk membakar sate. Apa yang akan terjadi jika si pembakar sate berhenti mengipas arangnya dan sambil berdiri tanpa melakukan apa-apa mengharapkan agar arang tesebut dapat menyala dengan baik.
Mari kita memutuskan untuk terus dan terus belajar jika kita tidak ingin ketinggalan dan menjadi mandek. Belajar adalah sebuah proses tanpa henti bagi siapa pun yang ingin sukses. Ketika seseorang mulai kehilangan hasrat untuk belajar maka ia mulai menutup pintu untuk perkembangan dirinya di masa mendatang. John maxwell pernha mengatakan bahwa saya dapat meramalkan apa yang akan terjadi dengan anda lima-sepuluha tahun kedepan dengan dua hal: buku-buku yang and baca dan orang-orang di sekeliling anda. Belajar bisa kita lakukan dengan banyak cara; bisa dengan membaca, jadilah seorang yang gemar membaca. Selain itu anda juga bisa belajar dari pengalaman hidup orang lain, dengan mendengar dan mengamati kisah suskes mereka atau menyaksikan cara hidup mereka, apa yang bisa kita pelajari, kita ambil dan kita terapkan dalam hidup kita untuk bisa menjadi lebih baik. Bukalah mata dan telinga kita lebar-lebar untuk belajar. Pepatah mengatakan bahwa jika kita berhenti belajar maka kita akan berhenti bertumbuh. Jika berhenti bertumbuh maka berhenti hidup alias mati, anda bisa mengartikannya sendiri dalam perspektif anda.
Jelaslah sudah bagi siapa pun yang ingin mengembangkan potensinya untuk selalu meluangkan waktu untuk belajar dan bertumbuh. Dalam proses belajar itu, kita akan menemukan apa saja kekeliruan yang telah kita buat sehingga kita bisa memperbaikinya di kemudian hari. Sudahkah kita belajar hari ini?

05 Agustus 2010

KITA TIDAK DAPAT MENYENANGKAN SEMUA ORANG



Sahabat, dalam hidup ini kita selalu punya keinginan agar kita dapat disukai semua orang. Kalau bisa sebagai pimpinan seluruh bawahan saya akan senang dengan saya, setuju dengan semua ide dan pendapat saya dan menganggap saya sebagai pimpinan yang paling bijaksana. Pada dasarnya, dalam hati kita yang terdalam kita semua selalu ingin hidup dalam damai, kita tidak ingin melukai seorangpun dan dapat membuat semua orang menyukai kita. Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah selalu ada saja orang yang tidak setuju dengan ide anda, ada saja orang yang menganggap anda tidak baik, tidak becus dalam memimpin tidak bijaksana sebagai seorang ayah dll.

Dengarkanlah cerita berikut ini:
Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledai ke pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan menyengir, "Lihatlah orang-orang dungu itu. Mengapa mereka tidak naik ke atas keledai itu?"
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, "Sudah terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang di atas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan."
Kali ini anak itu turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan seorang gadis muda. "Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?"
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. "Binatang malang...., ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang memang bisa sangat kejam!"
Sampai di sini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu, orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, "Lihat, manusia keledai memanggul keledai!" sorak mereka.
Jika anda berusaha menyenangkan semua orang, bisa jadi anda tak akan dapat menyenangkan siapa pun.

Kebenaran yang dapat kita pelajari adalah bahwa:
Kita adalah manusia yang tidak sempurna.
Kebenaran inilah yang perlu kita ingat sepanjang hidup kita bahwa tidak ada manusia yang sempurna di bumi ini selain Allah. Itu sebabnya selalu ada potensi untuk untuk melakukan kesalahan dan membuat seseorang kecewa dengan sikap dan keputusan kita. Jika anda selalu ingin menyenangkan semua orang maka anda akan mudah menjadi stress. Anda dan saya punya kelemahan dan kekurangan tiu sebabnya mustahil dan sangat tidak mungkin untuk menyenangkan semua di sekeliling anda. Sekalipun sebagai pimpinan anda sudah melakukan yang terbaik, peduli, penuh perhatian anda banyak memberikan waktu anda, banyak menolong mereka yang susah, memberikan keputusan-keputusan yang terbaik namun anda masih akan menghadapi bahwa masih ada saja sebagian orang yang akan kecewa dan menganggap anda tidak adil, tidak baik, tidak peduli dsb.

Kebenaran yang berikut adalah PASTIKANLAH jika anda telah melakukan yang terbaik, praktikanlah prinsip anjing menggonggong kafilah berlalu. Maksud saya adalah jika anda telah memastikan bahwa anda telah melakukan yang terbaik, melakukan kebaikan dan anda telah berusaha semaksimal mungkin yang anda bisa lakukan agar dapat memberikan dampak yang positif bagi orang-orang di sekeling anda dan yang terjadi adalah anda masih di salah mengerti, ada yang masih kecewa dengan anda, maka jangan pernah berhenti untuk berbuat baik. teruskanlah melakukan perjalanan bagi hidup anda. Namun yang perlu juga anda pertimbangkan adalah jika 90% orang-orang disekeliling anda justru kecewa dengan sikap dan tindakan anda berarti ada yang salah dengan anda dan andalah yang perlu untuk berubah.
Terkadang setelah melakukan kebaikan malah masih saja ada yang salah mengerti atau kecewa dengan anda, maka kita tergoda untuk memutuskan kalau seperti ini lebih baik saya diam saja, saya tidak lagi mau bicara. Serba salah bicara salah, tidak bicara juga salah lebih baik saya nda usah bicara sama sekali. Atau anda mulai memutuskan untuk berhenti berbuat baik, ngapain saya menolong orang laian kalau yang saya dapatkan ialah saya dituduh yang macam-macam. Sok jadi pahlawanlah, terlalu terlibat dengan urusan orang lainlah, sok jadi malaikatlah, dsb.
Coabalah untuk berkata, so what gitu lho. Teruslah lakukan kebaikan sekalipun kebaikan yang anda lakukan malah dinilai negative oleh beberapa orang disekelling anda.

Ingatlah anda dan saya tidak dapat dan tidak akan pernah dapat menyennagkan smeua orang. Lakukanlah yang terbaik yang anda bisa untuk diri anda dan orang-orang yang anda kashihi dan terimalah kenyataan bahwa anda adalah manusia biasa yang punya kelemahan dan kekurangan sehingga jika anda yang kecewa dengan anda itu sangatlah normal.

KESULITAN & PENDAKI GUNUNG


Kisah yang luar biasa yang menggambarkan betapa manusia memiliki kekuatan bertahan (the power of survival) yang luar biasa adalah kisah tentang ahli jiwa terkenal, Victor Frankl.
Frankl adalah seorang psikolog keturunan Yahudi. Ia dipenjara dalam kamp konsentrasi maut Nazi Jerman, tempat ia mengalami penderitaan akibat penyiksaan yang di luar batas-batas kemanusiaan. Orang tuanya, saudara laki-lakinya, dan juga isterinya meninggal di kamp konsentrasi tersebut atau dikirim untuk dibunuh di kamar gas.
Selain seorang saudara perempuannya, seluruh keluarganya telah terbunuh dalam insiden sejarah gelap umat manusia. Dia sendiri mengalami penderitaan akibat siksaan dan penghinaan yang tak terperikan, tanpa pernah tahu dari satu hari ke hari yang lainnya apakah ia akan berakhir di kamar gas atau di kuburan massal di depan algojo tembak tentara Nazi. Atau akankah dia berada di antara mereka yang selamat yang akan menyingkirkan mayat-mayat atau menyerok keluar abu mereka yang sudah menemui ajalnya. Inilah yang disebut oleh Frankl sebagai ”the last of the human freedom” atau kebebasan yang terakhir yang dimiliki oleh manusia, yaitu kebebasan untuk memilih dan menciptakan realitas yang kita inginkan dalam hidup ini.

Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Sayang, lebih banyak orang yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari. Mereka tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah. Ibarat mendaki gunung, ada orang yang bertipe Quitters. Mereka mundur teratur dan menolak kesempatan yang diberikan oleh gunung.

Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah. Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.

Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan pendakian, dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya. Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini apa yang pernah dikatakan Dag Hammarskjold, ''Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.''
Dalam dunia pendaki gunung, mendaki dalam kondisi buruk merupakan ujian paling hebat bagi seorang manusia. Tanpa semangat juang tinggi, setiap pendaki akan merasa seakan mati sedikit demi sedikit saat berjuang dengan sia-sia melawan keganasan alam.
Inilah prinsip yang perlu kita ketahui pada saat mendaki gunung. Jika menghadapi badai (hujan atau salju) kita tidak boleh beristirahat karena diam atau beristirahat berarti mati. Kita harus tetap berjalan agar tetap bertahan hidup. Demikian pula dalam badai kehidupan, jika kita menyerah berarti mati. Kita harus tetap bergerak meskipun dalam keputusasaan.
Apa yang sesungguhnya membedakan seorang yang sukses dengan orang rata-rata? Bukan karena kepandaian, kekuatan, ataupun kekayaan yang dimilikinya, tetapi yang membuat seseorang sungguh-sungguh hebat adalah karena mereka mengetahui bagaimana caranya menanggung penderitaan yang tak terperikan dan bagaimana menahan yang tak tertanggungkan.
Sepanjang sejarah umat manusia, telah tertulis berbagai kisah manusia hebat yang mencapai tingkatan tertinggi dalam sejarah masyarakat dunia, seperti misalnya: Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Soekarno, dan masih banyak kisah mereka yang berjuang dalam penderitaan yang luar biasa tetapi akhirnya keluar sebagai pemenang.
Seorang penulis buku terkenal John Gray pernah menulis: ”Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. ” Jadi sebenarnya kesulitan hidup bukanlah akhir dari segalanya, melainkan justru permulaan bagi kita untuk naik ke taraf kehidupan yang lebih baik. Adalah kesempatan kita untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhan menganugerahkan kepada kita semua kemampuan dan kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan yang sering kali sampai pada batas-batas daya tahan kita sebagai manusia. Namun jika kita tetap bisa bertahan dan memiliki keyakinan yang kuat, kita pasti dapat menahan penderitaan itu.
Seberat apa pun beban penderitaan yang kita alami, selama kita memilih untuk tetap bertahan dan fokus kepada impian-impian kita, tidak ada satu pun penderitaan atau kesulitan yang dapat menghalangi kita mencapai hal-hal terbaik yang kita impikan dalam kehidupan ini.
Kita tidak boleh mempunyai pikiran sedikit pun bahwa jika kita mengalami penderitaan yang sedemikian berat dan menekan, maka dunia kita akan berakhir. Dunia kita akan sungguh-sungguh berakhir jika kita menyerah dan diam dalam keputusasaan.
Apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini, Tuhan senantiasa turut bekerja untuk melepaskan saya dalam setiap kesulitan dan penderitaan. Sehingga dengan keyakinan tersebut saya bisa selalu mengucap syukur atas segala perkara yang terjadi dalam kehidupan saya.
Keyakinan atau iman inilah yang membuat saya terus bergerak, selangkah demi selangkah meskipun saya tidak bisa melihat ke mana jalan hidup saya menuju. Keyakinan akan pernyataan Tuhan memberi saya kekuatan untuk bergerak. Janji-Nya bahwa segala sesuatu adalah untuk mendatangkan kebaikan memberi saya harapan bahwa setiap langkah saya — sekecil apa pun – semakin mendekatkan diri saya pada rencanaNya yang terbaik untuk saya.
Kesulitan dan penderitaan janganlah membuat kita berhenti dan menyerah, karena jika kita berhenti maka berarti kematian.
Saya ada hari ini dan sedang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal besar bagiNya, semua karena penyertaannya dan komitmen saya untuk tidak mneyerah dengan kesulitan yang saya hadapi dalam hidup. Ingatlah saat anda berada diaatas gunung, maka anda akan melihat segala sesuatu dengan indah. Jangan menyerah dan teruslah maju.