12 Oktober 2009

BERHATI-HATILAH DENGAN PERKATAAN YANG ANDA UCAPKAN BAGI ANAK-ANAK ANDA


Pada tahun 1923 di Jerman Barat dirayakan misa pertama pada saat menjelang Natal, malam itu seorang anak dengan gemetar karena ini adalah saat pertama kalinya ia berdiri disebuah altar gereja membawa sebuah nampan yang berisikan secawan anggur dan beberapa roti ragi. Tiba-tiba tanpa disengaja sang anak tersandung sembulan karpet yang tidak rata di pijakan kakinya yang menyebabkan seluruh isi nampan yang dibawanya jatuh berantakan!!.
Sang Pastor yang pada saat itu melihat kejadian tersebut sangatlah marah dan menampar si anak sambil berkata, "Pergi!!! dan jangan kembali lagi!!! Kamu memang anak Bodoh!!!."
20 tahun kemudian si anak menjadi seorang Tito, sebutan untuk seorang pemimpin komunis yang sangat bengis di Jerman Timur.
Pada tahun 1931 di daerah Berlin Utara seluruh masyarakat merayakan malam Natalnya yang dingin, dari pintu altar berjalan seorang anak yang baru pertama kali membawakan sebuah lilin dan secawan anggur pada nampannya, dengan gemetar ia melaju perlahan namun tiba-tiba tangannya menjadi begitu licin karena keringat, tiba-tiba saja nampan itu jatuh dan seluruh isinya berhamburan.
Seorang pastor yang memimpin misa itu menghampiri sang anak dan berkata, "Aku mengerti ini adalah saat pertama bagimu untuk membawakan perjamuan misa seperti ini, aku percaya satu saat nanti kau akan menjadi seorang Pemimpin pastor."
20 tahun kemudian sang anak menjadi seorang pemimpin pastoral yang amat dihormati di Vatican.

Saya telah beberapa kali bertemu dan mengkonseling beberapa anak muda yang punya kepahitan, sakit hati dan dendam kepada orang tuanya terutama ayahnya karena kata-kata yang diucapkan oleh ayah mereka. Hal itu tidak pernah mereka lupa, dan kepahitan karena kata-kata itu sangat mempengeruhi mereka menjadi pribadi yang brutal dan keras. Mereka sering dikatakan bodoh, anak kurang ajar, anak nakal, anak setan, anak sialan, anak pungut, anak tuyul, papa menyesal punya anak seperti kamu, kamu tidak seperti adik/kakakmu atau anak tetangga sebelah, dia lebih pintar dari kamu dsb.
Seringkali sebagai orang tua karena kita kesal dengan tingkah laku anak-anak kita, begitu mudah kita mengucapkan kata-kata negatif tersebut. Kita tidak menyadari dampak dari kata-kata yang kita ucapkan kepada anak-anak kita sehingga menjadikan mereka anak-anak yang bodoh, anak yang nakal yang bertingkah seperti setan dsb. Memang kita tidak mengharapkan mereka menjadi seperti itu tetapi kata-kata yang kita ucapkanlah yang menjadikan mereka. Jadi berhati-hatilah dengan apa yang anda ucapkan karena kata-kata anda sangatlah berkuasa. Biasakanlah untuk memberikan kata-kata pujian, dorongan, yang membangun, kata-kata yang penuh cinta kepada anak-anak anda dan hal ini tidak memerlukan biaya yang mahal, anda tinggal membiasakan diri untuk mengatakannya setiap hari kepada orang-orang yang anda cintai, terutama anak-anak anda. Sehingga mereka bertumbuh dengan rasa cinta dan kasih sayang dan pada gilirannya mereka akan melakukan hal yang sama kepada anak-anak mereka nantinya. Akhirnya kita sedang menghasilkan generasi-generasi yang luar biasa hidupnya.
Sahabat sebagai orang tua, perkataanmu hari ini dapat menentukan sikap anak anda di hari esok. Jagalah perkataanmu, karena perkataan itu penuh dengan kuasa.
Selamat menjalani hari ini dan menjadi orang yang berbahagia dan membahagiakan orang2 disekeliling anda dengan selalu mengucapkan kata-kata positif kepada anak-anak anda.

Tidak ada komentar: