01 November 2008

Mereka yang berpikir posisitf cenderung memiliki citra diri yang positif


”You are what you think,” inilah pepatah yang selalu saya samapikan dalam seri tentang berpikir positif. "JADI SESUAI APA YG KITA PIKIRKAN MAKA JADILAH ITU. KALAU KITA BERPIKIR KITA JELEK MAKA TERJADILAH ITU. Itu sebabnya berhati-hatilah dengan apa yang anda pikirkan tentang diri anda, karena anda sendirilah yang akan menuai apa yang anda tanam/tabor di dalam pikiran anda. Apa yang anda beri makan setiap hari dalam pikiran anda itulah yang akan bertumbuh. Jika setiap hari yang anda tabor atau anda beri makan adalah pikiran-pikiran yang negative tentang diri anda maka hasilnya adalah pikiran-pikiran itulah yang akan bertumbuh dan andalah satu-satunya yang akan menuai hasilnya.
Berkaitan dengan topic yang kita bahas hari ini mengenai orang yang berpikir positif cenderung memiliki citra diri yang positif sangatlah benar. Jika setiap hari yang anda masukin dalam pkikiiran anda adalah, saya jelek, saya tidak berguna, saya tidak pandai, saya tidak lebih baik dari orang lain, saya bodoh, saya tidak mungkin berhasil dsb maka jadilah seperti apa yang anda pikirkan. Jangan heran dan jangan pernah menyalahkan siapun juga jika apa yang anda pikirkan tentang diri anda menjadi kenyataan sebab andalah yang menuai apa yang anda tanam dalam pikiran anda. Andalah yang bertanggung jawab terhadap apa yang and pikirkan tentang diri anda. Orang yang berpikir dirinya buruk, lepas dari kualifikasi yang sebenarnya akan menjadikan dirinya buruk. Karena cara kita berpikir menentukan bagaimana kita bertindak. Nilai yang diberikan dunia atas diri kita ditentukan oleh harga yang kita berikan pada diri kita sendiri.
Apa yang anda pikirkan tentang diri anda sangat mempengaruhi citra diri anda. Citra diri yang buruk atau rendah sangat mempengaruhi kehidupan kita dan masa depan kita. Hal-hal yang mengakibatkan beberapa orang memiliki citra diri yang buruk adalah karena mereka selalu menaruh di dalam pikiran mereka bahwa orang lain lebih baik dari mereka saat mereka mulai membandingkan dirinya dengan orang lain. Saat mereka membandingkan bentuk fisik mereka dengan orang lain mereka mendapati bahwa si B lebih cantik, hidungnya mancung, bentuk tubuhnya lebih aduhai, itu sebabnya mengapa dia lebih laku dari saya. Mereka membandingkan intelektual mereka atau status social mereka dengan orang lain. Dia lebih pandai dari saya, dia lebih kaya dari saya, dia pasti akan lebih sukses dari saya. Jika ini yang anda pikirkan setiap hari maka akibatnya adalah anda akan menjadi minder, rendah diri, tidak PD, dan menutup diri dari lingkungan anda sehingga hasilnya anda tidak maksimal dengan potensi yang telah Tuhan berikan kepada anda.

Ada pula begitu banyak orang yang terintimidasi karena penampilan. Contoh: orang yg hidup karena penampilannya, selalu mengatakan :saya malu, apa kata orang katakan nanti, orang ini takut dinilai penampilannya jelek. Padahal diri kita tetap berharga.
Penampilan sama pentingnya dengan pikiran. Self-confidence comes naturally when your inner life and your outer life are in harmony. Bagaimana kita tampak dari luar akan mempengaruhi cara kita berpikir dan merasa di dalam. Tampillah dengan penampilan yang terbaik dan kita pun akan berpikir dan bertindak dengan cara yang terbaik. Tapi ingatlah bahwa dasar citra diri yang baik bukanlah menanggapi setiap kata-kata negatif dari orang lain maupun diri sendiri, melainkan mendengarkan apa kata Tuhan mengenai siapa kita sesungguhnya, yang diciptakan serupa gambaran-Nya.
Edwin Louis Cole pernah berkata dalam ceramah-ceramahnya bahwa: citra diri yang jelek akan menarik hal-hal yang negatif. Hal itu terbukti benar, karena citra diri adalah apa yang kita pikirkan tentang diri kita. citra diri akan menentukan seperti apa diri kita jadinya.
citra diri yang jelek akan menarik hal-hal yang negatif. Lihatlah orang yang selalu berkata, “Saya tidak mungkin berhasil, karena hidup saya tidak berarti.” Apa akibatnya? Benar-benar kegagalan akan selalu datang kepadanya. Bagaimana cara mengundang kegagalan? Mulailah dengan identitas diri yang jelek, maka kegagalan pasti akan datang.

Untuk itu Kita perlu menyadari bahwa sebagai Manusia kita adalah ciptaan Tuhan yang terbaik, tersempurna, teristimewa, dan terunik. Pola berpkir seperti inilah yang harus kita tanamkan dalam pikiran kita. Namun, kadang-kadang kita tidak sadar akan nilai diri kita. Sering kali kita salah berpikir seperti “Saya adalah seperti yang orang lain katakan tentang saya” atau “Saya akan menemukan nilai diri saya dalam pendapat mereka tentang saya”. Citra diri atau gambar diri yang tidak benar akan membuat kita tidak menjadi manusia yang utuh serta menghambat hubungan kita dengan sesama. Padahal sebagai makhluk sosial, kita harus berinteraksi dengan makhluk hidup yang lain. Berhentilah untuk menetapkan nilai diri anda berdasarkan penilaian orang lain terhadap anda, atau penilaian lingkungan sekitar anda terhadap anda. Hiduplah berdasarkan penilain Tuhan terhadap anda. Sebagai manusia, ciptaaan Allah yang paling mulia, Allah selalu menganggap anda berharga, istimewa sekalipun manusia memandang anda negatif. Di mata Tuhan anda dan saya adalah ciptaan terbaik dari semua ciptaanNya di bumi ini.

Di sebuah kerajaan katak, suatu hari diadakanlah lomba memanjat menara. Siapa yang tampil sebagai pemenang akan dinobatkan sebagai pangeran. Katak-katak yang masih muda berlomba-lomba untuk mendaftarkan diri. Singkat cerita tibalah hari dimana perlomabaan itu berlangsung. Setelah gong dibunyikan, masing-masing katak berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama tiba dipuncak. Mereka saling menginjak dan menjatuhkan satu sama lain. Pada akhirnya tinggal tiga ekor katak yang tersisa. Katak-katak yang lain mulai melontarkan kalimat-kalimat yang mencoba untuk mematahkan semangat mereka. Hei, kamu masih muda masih punya masa depan, menara itu terlalu tinggi, sudah berhenti saja, kalau kamu jatuh dan meninggal kamu tidak akan dapat apa-apa. Akhirnya satu dari tiga katak tersebut menyerah. Ada lagi yang mengatakan hei, turun saja kalau kamu jatuh patah kaki atau lehermu percuma kamu jadi pangeran dengan kaki yang patah. Akhirnya katak yang satu menyerah. Tinggal satu ekor katak yang tersisa. Dia terus memanjat dan terus memanjat menara tersebut sekalipun katak-katak yang di bawah berteriak kepadanya dengan kalimat-kalimat yang negative. Kamu tidak mungkin bisa berhasil, lihat dirimu, kamu tidak punya kemampuan untuk itu, sebelum terlambat menyerah saja, jangan kamu buang waktumu dengan percuma. Tetapi katak ini terus memanjat dan pada akhirnya ialah yang sampai ke puncak menara. Singkat cerita, pada waktu ia di anugrahi hadiah sebagi pangeran sang raja penasaran untuk bertanya apa rahasianya sehingga ia bisa sampai di puncak menara. Namun saat di Tanya katak kecil iti tidak bicara satu katapun. Sang raja berpikir wah sombong benar katak ini. Namun dengan diam-diam ibu dari katak tadi menghampiri sang raja katak dan berbicara, mohon maaf raja anak saya bukannya sombong dan tidak mau bicara masalahnya adalah karena ia tidak dapat mendengar sejak masih kecil alias tuli.

Terkadang kita perlu menutup telinga kita dari kata-kata negative atau penilaian-penilaian negative dari orang-orang di sekeliling kita tentang diri kita. Jangan pernah membiarkan kata-kata negative orang lain tentang diri anda merasuk pikiran anda.
Mulailah berpikir tentang siapa Anda, seperti bagaimana Tuhan berpikir tentang Anda! Hal ini akan menolong anda memiliki citra diri yang positif dan Jadi jika and memiliki citra diri positif, maka anda akan mengalami berbagai macam hal positif sesuai dengan apa yang anda pikirkan.

Selamat menjalani hari-hari anda dengan tidak membiarkan penilain negative fari orang dan lingkungan di sekitar anda mempengaruhi pikiran anda tetapi penuhilah pikiran anda sebagaimana Tuhan memandang anda.

Tidak ada komentar: