13 November 2008

20 saran untuk menyelamatkan pernikahan anda


20 SARAN UNTUK MENYELAMATKAN RT ANDA

1. Belajarlah untuk saling mempercayai.
Berusahalah untuk tidak mencari-cari kesalahan pasangan anda. Kepercayaan bukan hanya kesetiaan seksual. Mempercayai seseorang dengan sepenuhnya berarti mengungkapkan diri anda – kelemahan, kegagalan kepada orang laian.

2. Bagikanlah Problema-problema anda.
Sediakanlah waktu 30 menit setiap harinya untuk betul-betul bicara. Jadilah anda pendengar atau turut membagi (share) pembicaraan itu.

3. Terbukalah terhdap pasangan anda
Jangan terperangkap dalam sindrom “jika dia mencintai saya maka dia sudah semestinya mengetahui keinginan saya.” Pasangan anda tidak dapat membaca pikiran anda. Tunjukkanlah dalam pembicaraan dan komunikasikan apa yang anda ingini atau perubahan apa yang anda kehendaki.

4. Berjuanglah untuk menjadi lebih akrab.
Keintiman tidaklah terbatas pada seksual. BERBICARA adalah kuncinya. Buatlah suatu kebiasaan untuk pergi keluar bersama, untuk makan atau mematikan TV dan duduk ngobrol dengan minum kopi setelah anak-anak tidur.

5. Terimalah pihak lain dengan kepribadiannya sendiri.
Tidak peduli betapa akrab seorang pasangan, tetapi mereka tetap berada dalam perbedaan pendapat dan prioritas. Perbedaan itu malah membuat pernikahan menarik, janganlah biarkan itu berbalik menjadi suatu ancaman.

6. Janganlah bertengkar dihadapan anak-anak
Pertengkaran adalah alami, bahkan tidak bisa dihindari. Tapi lakukanlah itu dengan aturan. Anak-anak belajar dengan melihat orang tua mereka.

7. Jika anda bertengkar, bertengkarlah dengan fair.
Bertengkar secara fair berati tidak histeris dan tidak histories. Lupakanlah kesalahan masa silam.
“SAYA MAU CERAI” ancaman untuk meninggalkan pasangan, seperti ini memberi kesan kepada pasangan anda bahwa anda tidak menghargai dirinya dan perkawinan itu. Pernyataan merendahkan, adalah sangat melukai perasaan dan sangat dilupakan.


8. Jangan Menyalahkan
Mencatat kesalahan pasangan anda hanyalah pekerjaan polisi yang menilang pengemudi mobil. Jika anda terus menggunakan cara-cara seperti itu, anda hanya melukai dan merusak perkawinan anda.

9. Hindari kritik yang destruktif
Ingatlah kritik yang tidak fair sangat melukai perasaan pasangan.

10. Kuasailah Amarah anda
Belajarlah untuk mengenali bagaimana tubuh anda bereaksi waktu marah: denyut jantung bertambah cepat, gangguan dipencernaan, perubahan rona wajah dan pipi, atau nafas yang semakin memburu. Keadaan itu haruslah menjadi peringatan bagi anda agar anda menguasai amarah sebelum akibatnya sampai merusak dan terlambat.

11. Hindarilah penolakan pasif
Orang yang marah tetapi takut mengekpresikan emosi secara langsung, sering berekasi dengan bentuk ayang disebut ahli psikolog sebagai, agressi pasif.

12. Peliharalah kepercayaan.
Jangan khianati rahasia yang sudah diberikan oleh pasangan anda. Kepercayaan adalah barang yang sangat sensitive – mudah rusak, sukar diperbaiki.

13. Janganlah bebankan harapan yang tidak realistic.
Jika orang tua anda pernah melakukannya kepada anda maka itu bukan berarti pasangan anda wajib melakukan yang sama. (contoh cara mengelola keuangan, mendidik anak dll.)

14. Diskusikan apa peranan paling penting dari keuangan anda.
Uang mungkin yang paling sering menimbulkan perselisihan dalam perkawinan. Duduklah berdua dan sungguh-sungguh bicarakan apa peran keuangan dalam kehidupan anda.

15. Rencanakan bersama keuangan anda.
Buatlah pertemuan bulanan untuk mendiskusikan bagaimana memanfaatkan itu semaksimalnya.

16. Bicarakanlah satu sama lainnya jika merasa kurang puas di ranjang.
Sekali lagi pasangan anda tidak dapat menerka apa yang baik buat perasaan pasangan anda. Adalah tanggung jawab anda untuk memberitahukannya mengenai apa yang anda sukai.

17. Jangan biarkan pekerjaan dan keluarga mengganggu kehidupan seks anda
Buatlah Suatu Kesepakatan bahwa jika lebih dari waktu yang sudah disetujui tidak ada hubungan seks, anda dan pasangan anda akan duduk bersama untuk memeriksa alas an dan sebab-sebabnya. Berbicaralah satu sama lain dengan terbuka dan jujur, tanpa kritik atau penghakiman.

18. Belajarlah skandal seks.
Jika sampai terjadi penyelewengan maka pasangan haruslah memandang penyelewengan itu sebagai suatu bendera merah yang memberi sinyal bahwa ada isu yang perlu mereka perbaiki, tidak sebagai malapetaka yang menandai akhir dari perkawinan.

19. Belajarlah untuk hidup dengan mertua atau saudara pasangan anda.
Janganlah buat pasangan anda sebagai perantara. Buatlah hubungan langsung dan bangunlah suatu hubungan.

20. Janganlah biarkan anak anda merenggangkan hubungan anda
Perbedaan dan pendapat mengenai soal mendidik dan mendisiplinkan anak haruslah selamanya dibicarakan dengan berdua pribadi, bukan dihadapan anak-anak. Pasangan mestilah memperjuangkan keseimbangan antara keinginan mereka sendiri dan keinginan anak-anak mereka.

Tidak ada komentar: