30 Oktober 2008

SUKSES KARENA MELAYANI

Martin Luther King, Jr, “Semua orang bisa menjadi orang hebat karena semua orang bisa melayani. Anda tidak memerlukan ijazah perguruan tinggi untuk dapat melayani. Anda tidak perlu menimbang-nimbang dan memutuskan untuk melayani. Yang Anda butuhkan hanya hati yang penuh belas kasihan. Jiwa yang digerakkan oleh kasih.”
Jika anda membaca kisah hidup dari mother thresesa dengan apa yang dilakukannya di calcuta India yang membuatnya menjadi legenda dan sangat dikenal oleh dunia, hanya ada satu kata untuk menyimpulkan apa yang dia lakukan dan kata itu adalah “ melayani”.
Sebenarnya konsep tentang melayani bukanlah sesuatu yang baru. Lebih dari 2.000 tahun silam, seorang guru spiritual telah mengajarkan bahkan mempraktekkan hal yang tersebut. Dengan jelas Ia mengatakan bahwa siapa pun yang ingin menjadi terbesar harus mau menjadi pelayan. "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,” katanya kepada para muridnya.
Konsep yang sudah tertanam dalam diri kita adalah kita selalu ingin dilayani daripada mau melayani. Itu sebabnya sangat jarang banyak diantara kita yang mau memberi atau melakukan sesuatu lebih dahulu, kita selalu mengharapkan untuk menerima dan meminta sesuatu.
Di sebuah malam berguntur, tampak sepasang orang tua yang sudah lanjut usia dan kedinginan memasuki sebuah hotel kecil di kota Philadelphia. Keduanya berharap bisa menemukan sebuah kamar untuk menginap. “Maaf bapak dan ibu, kamar di hotel kami penuh, sama dengan hotel-hotel lainnya karena di kota ini sedang ada tiga konferensi besar,” jawab sang penerima tamu.
Setelah diam sejenak, sang penerima tamu ini kembali berujar, “Tapi saya tidak akan membiarkan bapak dan ibu kedinginan di luar pada pukul 1 pagi ini. Maukah bapak dan ibu tidur di kamar saya? Ya, sebuah kamar kecil yang dikhususkan bagi karyawan. Memang tidak seperti kamar hotel namun bapak dan ibu dapat beristirahat dengan tenang di dalamnya.” Semula pasangan itu agak enggan untuk menerima tawaran ini, namun kembali sang penerima tamu ini berkata, “Jangan khawatirkan di mana saya akan tidur. Saya masih muda dan bisa tidur di mana saja.”
Keesokan harinya saat pasangan ini akan pergi, sang pria berujar kepada penerima tamu yang baik hati itu, “Anda seharusnya menjadi bos hotel terhebat di Amerika. Mungkin suatu hari nanti saya akan membangun sebuah hotel untuk Anda.” Sang penerima tamu ini hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Dua tahun kemudian, penerima tamu ini menerima sepucuk surat berikut sebuah tiket untuk berangkat ke kota New York. Pengirim surat tersebut adalah pria tua tersebut. Penerima tamu ini pun berangkat. Ia dijemput oleh sepasang orang tua yang pernah ditolongnya itu. Mereka kemudian menuju ke sebuah perempatan jalan besar. “Itu,” kata si pria tua sambil menunjuk ke sebuah gedung besar, “adalah sebuah hotel yang saya bangun khusus untuk Anda kelola.”
“Anda pasti bergurau,” kata sang penerima tamu. “Saya jamin, saya tidak sedang bergurau,” kata si pria tua ini sambil tersenyum. Nama pria tua itu adalah William Waldorf Astor dan gedung besar itu adalah Waldorf – Astoria hotel yang pertama. Dan penerima tamu yang baik hati itu adalah George C. Boldt, manager pertama hotel itu.
Mungkin anda seperti kurang percaya dengan cerita tersebut tapi begitulah kenyataannya, sebuah perubahan besar terjadi hanya karena hati yang mau melayani.
Benarkah kalau sikap yang mau melayani dapat membawa kita pada kesuksesan hidup?
Banyak cerita sukses yang saya baca tentang keberhasilan dari perusahan-perusahaan besar di dunia dan saya mendapati bahwa salah satu kunci sukses mereka sehingga perusahaan mereka bisa bertahan di tengah maraknya persaingan bahkan terus bertumbuh adalah kesediaan untuk melayani pelanggan. Tidak heran jika tema “kepuasan pelanggan” menjadi begitu penting dalam beberapa tahun terakhir ini. Perusahaan yang senantiasa mau mendengarkan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen niscaya akan lebih mudah dalam meraih dan mempertahankan kesuksesannya.
Nah mungkin anda masih bertanya-tanya dan sedikit bingung masa sih mempraktekan konsep melayani sesame dapat membantu saya menjadi orang yang sukses, dengarkanlah apa yang dikatakan oleh Zig Ziglar ia berkata, “Anda bisa memperoleh apa pun dalam kehidupan ini sepanjang Anda juga mau menolong orang lain memperoleh apa yang mereka inginkan.”
Yesus kristus juga mengatakan hal yang sama “segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.
Hal tersebut mengajarkan kepada kita mengenai hokum tabur – tuai. sadarilah bahwa apa yang kita tabur akan kita tuai. Jika kita selalu melakukan yang terbaik, kita pasti akan menerima upahnya. Begitu pun sebaliknya!
Saya mendorong anda saat ini apapun pekerjaan anda mungkin sebagai manager, pemimpin, karyawan atau bahkan penyapu jalan sekalipun lakukanlah pekerjaan anda dengan senang hati, pandanglah itu sebagaiu kesempatan untuk memuliakan nama sang pemberi hidup dan kesempaatan untuk membantu orang lain menjadi lebih baik.
Sebagai pemimpin perlakukan karyawan anda dengan baik, sebagai karywan layanilah pelanggan anda dan perlakukan mereka dengan baik, jika pelanggan diperlakukan dengan baik, semua akan menuai keuntungannya.

Tidak ada komentar: