30 Oktober 2008
PENDERITAAN MENYINGKAPKAN ISI HATI KITA
Penderitaan yang sering terjadi dalam hidup kita bisa disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya adalah bisa karena kebodohan kita sendiri, bisa karena keadaan/situasi dan bisa juga diakibatkan karena orang lain. Yang ketiga mungkin sedikit agak sulit kita terima. Namun itulah kenyataannya. Dalam topic mengenai menjadi orang yang bertanggung jawab, saya telah membahas bahwa terkadang dalam menghadapi suatu masa sulit kecenderunagn kita adalah sering mencari kambing hitam atau orang yang bisa dipersalahkan karena situasi tersebut, kita lupa satu hala bahwa diri kitalah yang harus bertanggung jawab untuk apa saja yang terjadi dalam hidup kita. Dalam topic kali ini kita akan bersama-sama memahami bahwa penderitaan juga dapat menyingkapkan apa yang ada di dalam hati kita. Kemampuan untuk mengasihi, mengampuni, marah, iri hati, dan kesombongan yang terpendam akan muncul ke permukaan didorong oleh penderitaan. Kekuatan dan kelemahan hati tidak ditemukan ketika segalanya berjalan lancar tetapi ketika api penderitaan dan pencobaan menguji karakter kita. Sebagaimana emas dan perak dimurnikan oleh api, dan sebagaimana batu bara butuh waktu dan tekanan untuk menjadi berlian, demikianlah hati manusia tersingkap dan berkembang dalam tempaan waktu dan situasi-kondisi.
Kekuatan karakter tampak bukan ketika segala sesuatu berjalan dengan baik tetapi ketika sakit dan penderitaan datang.
Raja sulaiman pernah berkata bahwa Sebagaimana air memantulkan wajahmu, demikian juga hatimu menunjukkan dirimu. Apa yang ada dalam hati kita akan menunjukkan siapa diri kita yang sebenarnya. Sama seperti kita lihat wajah kita dicermin atau di air.
Yesus juga pernah menegaskan kebenaran yang sama bahwa apa yang ada di dalam hati kita sangat mempengaruhi apa yang kita lakukan, kita pikirkan dan apa yg kita katakan.
Orang yang baik mengeluarkan hal-hal baik karena hatinya berlimpah dengan kebaikan. Orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat karena hatinya penuh kejahatan. Sebab apa yang diucapkan oleh mulut itulah yang melimpah dari hati."
“Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
mungkin anda telah lama bergaul dengan seseorang dan anda melihat dia orang yang ramah, sopan baik tetapi suatu kali anda kaget bukan main melihat dia marah, dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar saat ia di fitnah. Begitulah manusia, karakter aslinya akan tersingkapkan saat ia ada dalam kesulitan atau tekanan.
Demikianlah bahwa penderitaan akan menyingkapkan isi hati seseorang yang sebenarnya. Mentor saya pernah menyampaikan sebuah ilustrasi seperti ini; jika anda berjalan sambil membawa sebuah gelas yang berisi kopi di tangan anda dan tiba-tiba anda terantuk, maka apakah yang keluar dari gelas ditangan anda itu kopi atau coca cola atau susu? Yang jelas jawaban anda pasti kopi karena itulah yang anda bawa. Demikian juga dengan anda dan saya apa yang ada di dalam hati kita akan keluar saat kita menghadapi kesulitan atau tekanan.
Reaksi kita terhadap tekanan atau kesulitan akan menunjukkan kepada kita siapa manusia batiniah atau manusia dalam kita.
Semenjak masih ada tembok berlin, jerman barat dan jerman timur selalu tidak akur. Jerman barat adalah Negara yang kaya sedangkan jerman timur sedikit miskin. Suatu ketika orang karena merasa jengkel dengan sikap pemerintahan jerman barat maka orang jerman timur mengumpulkan satu truk berisi sampah kemudian mereka membuangnya melewati tembok berlin ke daerah jerman barat. Seminggu kemudian orang jerman barat mengumpulkan satu truk berisi susu kotak kemudian mereka membuangnya melewati tembok berlin ke daerah jerman timur. Orang jerman timur kagetnya bukan main karena mereka berpikir kog kita kasih satu truk berisi sampah eh malah mereka membalasnya dengan memberikan kepada kita satu truk berisi susu. Kemudian mereka bertanya kenapa kalian melakukan seperti ini? Orang jerman barat menjawab, “kami memberi apa yang kami punya dan kamu memberi apa yang kamu punya” betapa malunya orang jerman timur akan jawaban tersebut.
Demikianlah dengan kehidupan kita, kita hanya dapat memberikan kata-kata yang bersih, positif, mendorong, membangun orang lain apabila hati kita juga bersih.
Karena kita hanya akan memberi apa yang kita miliki dan bukan apa yang tidak kiyta miliki. Kalau yang kita miliki dalam hati kita adalah hal-hal yang manis bagi madu, maka kata-kata yang keluarpun akan manis bagai madu bagi orang-orang disekitar kita.
Itu sebabnya benarlah apa yang dikatakan oleh AA Gim lewat lagunya yang sering kita dengar saat bulan ramadhan tiba, jagalah hati’ hati adalah sangat penting bagi kita karena hati adalah pusat dari kehidupan kita, apa yang ada dalam hati kita sangat mempengauhi kehidupan spiritual kita (hubungan kita dengan allah yang pencipta), juga sangat mempengaruhi apa yang kuita ucapkan, apa yang kita pikirkan, sangat mempengaruhi kesehatan dan wajah kita.
Pada waktu kita menjaga hati kita dan mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat saja seperti mendengarkan khotbah atau siraman rohani maka apa yang keluarpun akan sangat berbeda, yaitu perkataan kita, reaksi kita dan apa yang kita pikirkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar