29 Oktober 2008

JUJURLAH KEPADA DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

Anda tidak dapat melarikan diri dari kebohongan-kebohongan anda. Kebohongan itu akan selalu mengejar anda, dan ia akan menjadi lebih besar daripada yang pernah anda kira.
Untuk bisa jujur kepada orang lain, pertama-tama tentulah kita harus jujur pada diri sendiri. Kita tidak dapat berlaku jujur pada orang lain jika kita tidak jujur pada diri kita sendiri.
Banyak kali yang sering terjadi mengapa kita terlalu sering membohongi orang lain karena kita sendiri sering membohongi diri kita. Kita tidak bersikap terbuka dengan diri kita. Kita lebih suka memakai topeng dalam berhubungan dengan orang lain. Ada orang-orang bersikap begitu sombong yang tidak mau mengakui keberadaan diri mereka, keluarga mereka, keuangan mereka, intelektual dan kemampuan mereka. Ia selalu menggap bahwa ia lebih baik dari orang lain. Bahkan sebaliknhya ada juga mereka yang merendahkan dirinya dengan mengatakan bahwa dirinya tidak sebaik yang lain.
Pernah suatu ketika ada seorang siswa yang karena tidak mau kalah dengan siswi yang lain yang sudah punya pacar sehingga ia harus menciptakan kebohongannya sendiri bahwa ia sudah punya pacar. Teman-temannya tahu kalau ia berbobong, maka mereka bertanya kepadanya tentang pacarnya itu. Karena ia tidak punya informasi yang cukuo, ia hanya mengatakan bahwa pacarnya sedang tugas di luar daerah. Bahkan untuk memastikan bahwa ia sudah punya pacar, ia juga mengatakan bahwa mereka sudah bertunangan. Pada waktu teman-temannya bertanya soal cincin tunangannya, ia hanya berkomentar bahwa sedang dikirim oleh pacarnya. 2 minggu kemudian ia mengenakan cincin dengan penuh keyakinan. Salah seorang temannya memberanikan diri untuk bertanya kepada ibunya. Ibunya berkata bahwa, dua minggu ini anaknya sangat membuat ia kesal. Ia minta dibelikan cincin imitasi itu.
Berbohong/berdusta justru akan menyiksa diri kita dan membuat kita kehilangan kepercayaan, kehilangan teman dan kehilangan damai di hati. Bukankah penjara saat banyak dipenuhi dengan orang-orang yang berbohong, menipu. Itulah sebabnya marilah kita membangun komunikasi yang jujur dan terus terang yang pada akhirnya akan menghindarkan anda dari banyak masalah dan kekecewaan. Orang yang sering berbohong bukan orang yang bahagia. Orang yang bahagia tahu bahwa menyimpan dan menjaga segala kebohongan akan menguras banyak tenaga dan waktu
Dunia iini panggung sandiwara
Menarik untuk diteliti bahwa Kata Inggris deception (dusta) berasal dari kata Latin decipere yang berarti “untuk menjerat. Berdusta ialah untuk menyebabkan orang menerima sebagai kebenaran yang tidak benar. Berdusta ialah untuk dengan sengaja memberi kesan yang tidak benar dengan pernyataan atau sesuatu yang dihilangkan.
Sedangkan Berbohong berasal dari kata "bohong", yang artinya "kalau tidak berkata benar ya bohong !". Begitulah kira-kira arti gampangnya. Kalau kita "berkata benar", berarti kita tidak bohong. Benarkah kita sudah berkata benar ?
Siapapun orangnya, dari golongan manapun dia, pastilah sangat tidak suka jika dibohongi, apalagi orang-orang yang sebelumnya kita menaruh kepercaan kepadanya. Sekali berbohong, kita akan terus melakukannya. karena pertama kali kita berbohong, yang kedua adalah bagaimana menutupi kebohongan pertama, dan begitu seterusnya. Kalau kata orang jawa tuman.
Pinokio bergumul dengan kesadarannya. Sering kali dia ditekan untuk mengambil keputusan—berdusta atau dipermalukan—berdusta atau tidak bersenda gurau. Setiap kali, berdusta tampaknya seperti pilihan yang lebih baik daripada mengatakan kebenaran. Lama kelamaan dia mematikan kesadarannya dengan berulang kali berdusta. Akan tetapi, setiap kali dia berdusta, hidungnya tumbuh! Sebelum dia menyadari, hidungnya tumbuh lebih dari satu kaki (30 cm) panjangnya—dia putus asa bahwa dia tidak akan berubah menjadi anak laki-laki yang sungguh-sungguh.
Mungkin anda juga, bergumul dengan kebiasaan berdusta. Anda harus mencapai kuota penjualan—satu-satunya jalan untuk menutup penjualan ialah membuat janji yang anda tidak akan pernah mampu untuk melakukannya. Anda mempunyai batas waktu dan mempertanggungkan reputasi anda—anda mengklaim sesuatu telah dilakukan padahal masih ada di meja gambar. Seperti Pinokio, anda berdusta karena mudah dan tampaknya jalan keluar terbaik. Akan tetapi, akhirnya, kebohongan anda melanggar karakter anda dan identitas yang diberikan Tuhan. Anda tidak dapat berdusta terus menerus dan mengharapkan menikmati kehidupan yang lebih baik dan berkelimpahan didalam Tuhan.
Jika hidung anda tumbuh setiap kali anda berdusta, apakah anda akan menghentikan berdusta? Pinokio adalah marionet kayu yang diberi kesempatan ditransformasi menjadi anak laki-laki nyata dengan satu syarat—dia harus mendengarkan dan mengikuti pikiran dan perasaan batinnya (kesadarannya). Setiap kali dia berdusta hidungnya akan tumbuh.
Marilah kita memutuskan hari untuk bersikap jujur, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Tidak ada komentar: