03 Juni 2011

YOU REAP WHAT YOU SOW (ANDA MENUAI APA YANG ANDA TABUR)


You REAP what You SOW: Life is like a boomerang. Our thoughts, deeds and words return to us sooner or later, with astounding accuracy.

Suatu hari seroang insinyur bangunan di sebuah kerajaan berencana untuk pensiun dari pekerjaannya. Ia kemudian mendatangi sang Raja dan mengutarakan maksudanya. Tentu saja ia akan kehilangan penghasilan karena sudah tidak bekerja lagi, namun ia tetap memutuskan untuk berhenti karena ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya bersama istri dan keluarganya.
Sang raja kemudian memohon kepada sang insinyur untuk membuatkan sebuah istana untuk dirinya sebagai proyeknya yang terakhir sebelum ia pensiun.
Sang insinyurpun menyetujuinya namun dengan sedikit terpaksa. Karena budget untuk proyek ini begitu besar maka iapun mengambil kesempatan untuk menyisihkan sebagian uang proyek ke rekening pribadinya sebagai persiapan untuk hari tuanya, pikirnya. Ia dengan setengah hati mengerjakan proyek ini. Ia juga menggunakan baha-bahal yang sederhana, kualitas rendah dan tidak tahan lama.
Pada Akhirnya selesailah pembangunan istana tersebut. Tibalah hari dimana istana tersebut akan diresmikan oleh sang raja dan semua orang berkumpul disana.
Sang raja kemudian berpidato: untuk menghormati jasa dari insinyur kita yang telah mengabdi sekian lama di kerajaan ini, maka saya mempersembahkan istana yang baru selesai dibangun ini kepadanya.
Sang insinyurpun terkejut dan tidak percaya akan apa yang baru saja di dengarnya. Betapa malu dan menyesalnya dia.
Seandainya saja saya tahu sejak awal jika saya sesungguhnya sedang mengerjakan istana untuk diri saya sendiri, tentulah saya akan mengerjakannya dengan cara yang lain berbeda, pikirnya. Namun semuanya sudah terjadi dan tidak dapat diubah. Kini ia harus tinggal di sebuah istanayang tak terlalu bagus dan tidak tahan lama hasil karyanya sendiri.

Sadar atau tidak kita sedang membangun kehidupan kita. Dan apa yang kita bangun hari ini akan kita nikmati nanti. Ada begitu banyak orang yang terkejut saat melihat apa yang telah mereka lakukan dan menemukan diri mereka hidup di dalam sebuah istana yang mereka ciptakan sendiri di akhir perjalanan mereka.
Kita adalah the makers untuk masa depan kita. Ada banyak orang punya mimpi yang indah mengenai akan menjadi apa mereka nanti dimasa depan. Namun ironisnya, mereka justru menyiakan hidup, waktu dan kesempatan yang mereka jalani hari ini. Pikir mereka hidup hanya sekali so, mereka menikmati kesenangan sepuas-puasnya dengan melakukan hal-hal dan kebiasaan-kebiasaan negative (malas, tidak disiplin, drugs, free sex, etc).
Ingatlah bahwa anda tidak akan pernah mengubah kehidupan anda hingga anda ubah apa yang anda perbuat setiap harinya. Inilah hukum tabur-tuai. Apa yang anda tabur itulah yang akan anda tuai nantinya. Anda menjadi apa nantinya itu adalah hasil dari sikap, pilihan, keputusan dan perbuatan anda hari ini. Dengan kata lain siapa anda hari ini dipengaruhi oleh apa yang anda lakukan kemarin. Cara anda menjalani kehidupan anda hari ini mempersiapkan anda untuk hari esok anda.
"Taburlah gagasan, tuailah perbuatan. Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan. Taburlah kebiasaan, tuailah karakter. Taburlah karakter, tuailah nasib".
Jika anda sedang membaca artikel ini dan mungkin hidup anda sedang dalam keadaan terperosok, terjatuh dan hancur karena anda telah memilih pilihan yang salah sebelumnya dan anda mungkin berpikir there’s no future for me anymore. Kabar baik, “Masih ada Harapan” bagi anda. Yang perlu anda lakukan adalah berhenti meratapi nasib anda dan mulai UBAHLAH apa yang anda lakukan hari ini. Buatlah komitmen untuk menabur sikap, pilihan, keputusan dan perbuatan positif hari ini. Jika anda berkomitmen untuk berubah dan melakukannya setiap hari maka Sukses hari esok sedang menanti anda. The future is not about tomorrow, the future is about what you are doing today.
Mari kita selesaikan istana hidup kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah kita hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.
"Hidup adalah proyek yang anda kerjakan sendiri".

Tidak ada komentar: