Sebuah artikel yang saya pernah baca, menuliskan kisah seorang tokoh yang kononnya adalah orang terpandai yang pernah hidup di dunia.
IQnya bahkan diperkirakan berkisar antara 250-300. Manusia normal saja memiliki IQnya 90-110. Sedangkan orang2 hebat yang pernah hidup seperti Albert Einstein IQnya hanya 160.
Nama orang tersebut adalah William Sidis. Apakah anda pernah mendengar nama orang ini? Karena dia ternyata orang paling pandai yang pernah hidup di dunia. Saya sendiri baru saja mengenal namanya setelah saya membaca artikel tersebut.
Mari kita perhatikan kepintarannya.
Menurut ibunya, Sidis mulai berbicara pada usia 4 bulan dan membaca Koran pada usia 18 bulan. Pada usia 8 tahun ia mengajari dirinya sendiri bahasa Latin, Yunani,, Rusia, Prancis, Jerman, Ibrani, Armenia dan Turki. Ia akhirnya dapat menguasai 40 bahasa dan kabarnya ia bisa belajar bahasa dalam satu hari. Ia menyelesaikan SD dalam 7 bulan, Sekolah Menengah 6 minggu dan lulus Kedokteran Harvard dan MIT pada waktu berusia 11 tahun.
Namun sayang, William Sidis meninggal pada usia 46 tahun karena stroke dan sejarah hampir tidak mencatat apapun tentang kehidupannya. Ia tidak punya peninggalan atau warisan kepada generasi selanjutnya seperti para jenius lainnya. Tidak ada apapun dari kejeniusannya yang disumbangkan bagi generasi kita. Hidup dan potensinya sia-sia karena tidak ada keinginan untuk menyumbangkan sesuatu bagi dunia.
Anda dan saya memang tidak diciptakan seperti orang2 jenius yang pernah hidup, namun anda dan saya diciptakan dengan potensi dan kemampuan yang luar biasa karena kita diciptakan segambar dengan Allah. Itu sebabnya, berusahalah untuk menemukan destiny anda, untuk apa anda diciptakan dan temukan kemampuan serta potensi anda lalu kembangkan itu. Jangan pernah mati sia-sia dengan masih membawa seluruh potensi dan kemampuan anda yang begitu berharga ke kuburan. Jangan jadikan kuburan sebagai tempat penampungan potensi2 yang luar biasa dari anda dan saya yang belum digali dan dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar